PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menerima 9 ekor satwa primata yang dititipkan oleh Seksi Wilayah II Balai Gakkum Wilayah Sumatera, Rabu, (1/4/2020).

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono mengatakan, sembilan ekor primata ini diamankan oleh Balai Gakkum LHK Wilayah II Sumatera dari perdagangan gelap, saat menggelar operasi penertiban STL (tumbuhan dan satwa liar) pada Senin (30/3) di Jalan Lintas Pekanbaru-Sungai Pagar, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Sembilan ekor primata tersebut adalah 4 ekor Owa, 3 ekor Lutung dan 3 ekor Kera Ekor Panjang. Satwa-satwa liar ini dititipkan ke BBKSDA Riau untuk diobservasi di klinik transit BBKSDA Riau.

"Karena satwanya masih kecil dan bahkan ada satu ekor Lutung dan seekor Owa yang masih bayi. Jadi dititipkan untuk diobservasi di klinik," ujarnya.

Sementara itu, dikarenakan 3 ekor Kera Ekor Panjang merupakan satwa liar yang bukan termasuk satwa dilindungi, maka menurutnya akan segera mungkin satwa tersebut dilepasliarkan.

"Sedangkan untuk satwa yang dilindungi, masih dititipkan di Balai Besar KSDA Riau sebagai barang bukti," pungkasnya.

Kemudian, untuk pelaku perdagangan gelap satwa liar ini, salah satunya berinisial T (26) yang sudah berhasil diamankan. Sedangkan 3 pelaku lainnya yang merupakan sumber awal satwa melarikan diri.***