PEKANBARU – Ketua Komisi V DPRD Riau, Eddy A Moh Yatim, meminta semua kabupaten kota yang ada di Provinsi Riau memperhatikan nasib para guru honor yang ada di 12 kabupaten kota.

Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau ini karena dia mendapat laporan bahwa dari 12 kabupaten kota yang ada, baru 6 kabupaten kota yang mengajikan pencairan dana hibah ini.

Dijelaskan Eddy, bantuan keuangan ini dicairkan sebanyak 2 kali dalam satu tahun, dimana saat ini Pemprov Riau tengah mengupayakan pencairan untuk tahap pertama.

"Saya sudah koordinasi dengan dinas pendidikan, ternyata baru 6 kabupaten kota yang mengajukan, yaitu Inhil, Inhu, Dumai, Pelalawan, Rohil dan Kepulauan Meranti. Selain itu belum ada pengajuan," katanya, Jumat (8/4/2022).

Padahal, lanjutnya, sesuai regulasi yang ada, pencairan baru bisa dilakukan oleh Pemprov Riau jika ada usulan dari kabupaten kota. Tanpa usulan, dana ini tidak akan bisa cair.

"Sekarang ini sudah ramadhan, orang mau idul fitri, saya minta kabupaten kota cepat selesaikan ini, kasihan kita kalau nanti lebaran honor mereka belum cair," tambahnya.

Dinas pendidikan sendiri, katanya, sedang mempelajari semua regulasi terkait guru honor untuk mencari formula terkait percepatan pencairan ini. Dimana, ada keinginan Kadisdik, Kamsol, untuk mencairkan dana langsung ke rekening guru tersebut, bukan lagi melalui skema Bankeu.

"Tapi ini kan sedang dipelajari, kalau sekarang harus melalui usulan, kita mendukung langkah Pak Kamsol. Kita juga tak mau nanti guru-guru ini datang lagi ke Komisi V untuk membahas masalah ini, padahal kuncinya ada di kabupaten kota," tutupnya.***