PEKANBARU- Anggota Komisi IV DPRD Riau, Mardianto Manan, meminta pemerintah untuk intropeksi diri dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Sebab, ketidaktegasan pemerintah membuat masyarakat tidak bisa menikmati jalan mulus.

Hal tersebut disampaikan dia menanggapu banyaknya jalan rusak di Dapilnya, Inhu dan Kuansing.  Salah satu penyebab utamanya adalah truk Over Dimensi Over Load (ODOL) yang bebas berkeliaran.

"Makanya kita apresiasi apa yang dilakukan Forum Penyelamat Aset Negara (FPAN) di Air Molek, Inhu. mereka melarang truk ODOL lewat. Artinya, yang mampu melawan ODOL hanya masyarakat," ujarnya, Rabu (3/11/2021).

Keberadaan FPAN, lanjutnya merupakan 'tamparan' untuk aparat, baik aparatur yang ada di Dishub kabupaten kota atau aparat kepolisian. Sebab, UU sudah mengamanahkan penindakan terhadap ODOL.

"Pemerintah tak mampu, yang mampu hanya  masyarakat. Dan di Cerenti, FPAN itu tidak ada, masyarakatnya apatis, aparat hanya diam, jembatan timbang tak ada gunanya, ya hancur lah jalannya," katanya.

Kerusakan jalan di Cerenti, menurut Politisi PAN ini, pada dasarnya disebabkan oleh dua hal selain dari truk ODOL. Yakni intensitas hujan yang tinggi dan topografi jalan yang tidak menguntungkan.

Dia menjelaskan, jika diperhatikan,  sepanjang jalan di Cerenti, Kuansing, pada umumnya berada diantara dataran tinggi. Artinya, jalan menjadi daratan paling rendah sehingga air berkumpul disana.

"Artinya jalan itu jadi yang terendah. Kalau hujan turun, jalanan jadi anak sungai. Kemudian, jalan itu tak ada pula drainase. Aspalnya jadi basah. Aspalnya basah, truk ODOL tetap lewat, ya hancur lah jalan," terangnya.

Ketika rapat dengan Dinas PUPR, Mardianto sempat menyampaikan hal ini, dan apa yang dia disampaikan diakui oleh Kepala Dinas PUPR. Ruas jalan yang diperbaiki hanya bertahan satu atau dua minggu saja.

"Harusnya dibangun drainase, supaya pas air hujan turun, airnya mengalir lewat drainse, air itu kan mencari tempat terendah, dan aspal itu tetap kering," tuturnya.

Lebih jauh, sambung Mardianto, saat ini tak sedikit  masyarakat yang sudah pesimis kepada pemerintah. Bahkan, ada anekdot di masyarakat bahwa jalan rusak itu merupakan sesuatu yang disengaja.

"Di kampung itu sudah ada anekdot, kalau jalan rusak itu sengaja untuk kepentingan proyek, kalau jalan bagus nanti tak ada proyek. Begitu kondisi di masyarakat sekarang," tutupnya.  ***