JAKARTA - Tinggal dua hari lagi bakal capres dan cawapres harus mendaftar ke KPU. Kubu Jokowi dan Prabowo memasuki babak penentuan cawapres.

Tenggat pendaftaran bakal capres dan cawapres berakhir pada Jumat 10 Agustus 2018 pukul 24.00. Sejak pendaftaran dibuka pada Sabtu 4 Agustus lalu, koalisi pengusung Joko Widodo atau Jokowimaupun Prabowo Subianto bermanuver politik, sehingga bursa cawapres kian ramai.

Kedua kubu mengerucutkan nama untuk menentukan cawapres pendamping capres masing-masing. Ada 10 nama yang masuk bursa cawapres untuk Jokowi dan Prabowo.

Untuk memilih cawapres, koalisi pendukung Jokowi maupun Prabowo menggencarkan pertemuan hingga Rabu malam, 8 Agustus 2018. Siapa saja yang masuk dalam bursa cawapres? Simak dalam Infografis berikut ini:

Cawapres Jokowi Berinisial M

Jokowi dijadwalkan bertemu dengan para ketua umum partai koalisi pada Rabu malam, 8 Agustus 2018. "Sekarang ini Pak Jokowi akan bertemu ketua umum untuk menyampaikan satu nama terus diumumkan bersama-sama," ucap Ketua DPP NasDem Willy Aditya.

Namun, kata Willy, pendaftaran tetap akan dilakukan di akhir penutupan yang jatuh Jumat, 10 Agustus 2018. Sebab, sebelum mendaftar, partai pengusung harus memberitahukan kepada KPU sehari sebelumnya.

"Kalau bicara inisial kita serahkan Pak Jokowi. Kita patuh pada prinsip kita sudah berikan amanat dan itu keluar dari mulut Pak Jokowi sendiri," ujarnya.

Beberapa Opsi Kubu Prabowo

Dua hari menjelang batas akhir pendaftaran capres-cawapres, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pun menggencarkan pertemuan. Ia bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Pertemuan itu berlangsung singkat di Rumah Dinas Ketua MPR Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa 7 Agustus 2018.

Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, dalam pertemuan itu, Prabowo sempat menyodorkan beberapa opsi nama cawapres.

"Ya Pak Prabowo sekali lagi dia menyampaikan sebenarnya dia berkeinginan UAS, dia setuju. Tapi kalau enggak setuju, dia merayu Anies. Kalau Anies menolak, mungkin opsi yang lain dengan Sandi," kata Yandri di DPP PAN, Jakarta, Rabu 8 Agustus 2018.***