SURABAYA - Komandan STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut) Laksamana Pertama TNI Ir. Avando Bastari memimpin upacara Hari Pendidikan TNI Angkatan Laut (Hardikal) yang Ke-73 / 2019 di hadapan seluruh pejabat teras, personel, para mahasiswa Pascasarjana, Sarjana, Diploma serta PNS STTAL di Lapangan Kampus STTAL Jl.Bumimoro-Morokrembangan Surabaya. Jawa Timur, Senin (13/5/2019).

Dalam amanatnya Komandan STTAL, menyampaikan peringatan Hardikal yang jatuh pada tanggal 12 Mei 2019 memiliki nuansa berbeda dengan peringatan sebelumnya. Selain sederhana dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing Lembaga Pendidikan di lingkungan TNI Angkatan Laut.

Namun yang terpenting, hendaknya kita mampu mengambil makna dan hikmah dari peringatan Hardikal dengan program kerja dan karya yang nyata untuk menghadapi era perubahan yang besar dan mendasar di setiap bidang kehidupan, oleh pakar Manajemen di sebut sebagai ' Era Disrubsi'.

Era disrubsi, membawa perubahan mencakup dua arah yang berbeda yakni menurut Francis Fukuyama sebagai sebuah goncangan atau gangguan terhadap tata sosial dan menurut Christensen sebagai sebuah inovasi yang membawa kemajuan.

Bagi yang tidak mampu menghadapi Disrubsi, akan mengalami musibah seperti ledakan gunung berapi yang meluluhlantakkan ekosistim lama dengan yang baru yang sama sekali berbeda. Sedangkan bagi yang mampu menghadapi Disrubsi, akan mampu membawa perubahan dunia menjadi lebih baik.

Perguruan Tinggi belum terkena dampak secara besar-besaran seperti yang dialami institusi bisnis, namun demikian disrubsi juga akan mengancam eksistensi perguruan tinggi, jika sumber daya manusianya tidak mau melakukan perubahan secara radikal, terkait revolusi industri 4.0., yang di tandai dengan berkembangnya kecerdasan buatan, penerapan teknologi nano di berbagai bidang dan rekayasa genetis, maka menjadikan perguruan tinggi semakin memiliki peran strategis sebagai penghasil sumber daya manusia terampil.

Sumber daya manusia yang terampil perlu dibekali dengan Softskill yang tinggi, para ahli pendidikan negara India dan China memandang bahwa Softskill harus dilatihkan pada mahasiswa agar mampu menghadapi era revolusi industri 4.0.

Nilai-nilai Softskill yang di butuhkan para mahasiswa meliputi; Kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving), Kemampuan adaptasi (Adaptability), Kolaborasi (Collaboration), Kepemimpinan (Leadership), Kreatifitas dan Inovasi (Creativity And Innovation).

Menyikapi dinamika perkembangan pendidikan, seorang dosen yang berperan sebagai pendidik dan bukan hanya sekedar sebagai pengajar, perlu mengupayakan nilai-nilai Softskill di ajarkan kepada para mahasiswa.

Dengan berbekal Softskill, mahasiswa terasah kompetensinya dengan perubahan teknologi yang sangat cepat justru mudah di antisipasi, di adaptasi bahkan di inovasi oleh mahasiswa itu sendiri.

Dengan demikian, gagasan untuk menghadirkan Program Smart Campus di STTAL, yang mengintegrasikan antara E-Office, E-Learning, E-Library dengan sistem Informasi Akademik STTAL, justru akan mampu menstimuli dan memfasilitasi mahasiswa untuk menguasai data dan informasi secara global, serta teknologi informasi yang di elaborasi dengan menciptakan ruang-ruang kreatifitas dan ragam peluang.

Pendidikan merupakan upaya dan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan teori Human Capital, bahwa pendidikan merupakan investasi jangka panjang, di bidang sumber daya manusia dan pendidikan harus dapat menyiapkan generasi muda Abad 21 yang unggul, berdaya saing tinggi dan mampu berkolaborasi guna mensukseskan tercapainya pembangunan nasional, kemakmuran, kesejahteraan dan perdamaian dunia.

Di akhir amanatnya Komandan STTAL mengajak seluruh Civitas Akademika STTAL, untuk jadikan event Hardikal sebagai momentum tonggak kebangkitan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang terampil yang mampu berkiprah di era revolusi industri 4.0.guna menjadikan mahasiswa STTAL sebagai calon pemimpin yang mampu menjadi Agent Of Change, berkarakter maritim sekaligus menguasai teknologi keangkatanlautan dan kemaritiman. ***