JAKARTA - Chef de Mission (CdM) atau Komandan Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara mengatakan, pihaknya masih kesulitan memilih siapa yang akan ditunjuk membawa bendera Merah Putih dalam defile Kontingen saat upacara pembukaan SEA Games di Manila, 30 November mendatang. Hingga kini masih belum ditentukan.

"Sampai saat ini belum diputuskan siapa atletnya. Bisa laki-laki, bisa perempuan. Kami harus melihat dulu jadwal pertandingan, karena jangan sampai jadi pembawa bendera, tapi besoknya menganggu penampilan di pertandingan karena bawa bendera itu berat," kata Harry di Media Center Kemenpora, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Pihaknya juga berencana mengikutkan semua atlet untuk mengikuti seremoni pembukaan. Namun demikian, bagi atlet yang memiliki jadwal bertanding esok harinya, tidak diwajibkan. "Atlet angkat besi mungkin tidak ikut. Tenaganya akan disimpan untuk pertandingan besoknya. Mereka punya peluang emas," tutur dia.

Pada SEA Games edisi kali ini, Indonesia berkekuatan 841 atlet, naik dari sebelumnya 837 orang. Target Kontingen Merah Putih sangat minimalis, yaitu hanya peringkat lima besar. Target itu disasar dengan perolehan antara 45-50 medali emas.

Menurut Sesmenpora Gatot Dewa Broto, target posisi kelima bukan sebuah ketidakpercayaan diri Indonesia. Namun, itu sebuah pertimbangan mengingat pada SEA Games dua tahun lalu, Indonesia berada di posisi itu. Saat itu, Indonesia menempati peringkat kelima dengan torehan 38 medali emas.

"Bukannya kami hopeless, tapi sadar diri. Kami harapkan minimal peringkat kelima, syukur-syukur bisa empat," terang Gatot. ***