JAKARTA – Kepala Dewan Penasehat Indonesia Research and Strategic Analysis (IRSA), Faisal Basri menyebut analisa Mahfud MD lebih tepat dari Airlangga Hartarto soal resesi ekonomi.

Hal itu disampaikan Faisal dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (31/8/2020) kemarin.

Baca Juga: Gas-Rem, Tanda Pemerintah Tidak Punya Strategi Tanggulangi Pandemi

Baca Juga: Ekonom Berharap KPK Bicara soal Celah di Bantuan non Tunai

"Pak Mahfud MD bukan Menteri ekonomi, tapi lebih tepat," kata Faisal menyinggung analisa Mahfud bahwa hampir dapat dipastikan Indonesia masuki resesi pada September 2020.

Faisal menyayangkan, Airlangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian RI tak memiliki analisa sebaik Mahfud. Faisal merujuk pada pernyataan Airlangga sebelumnya bahwa "kalau ada perbaikan dari minus 5,3 persen (di kuartal II 2020) ke angka lebih rendah (di kuartal III), itu technically (secara teknis) bukan resesi,".

Baca Juga: Omnibuslaw Cipta Lapangan Kerja, Menko Airlangga: Hampir Seluruh Konfederasi Menerima

Baca Juga: Gaduh Gugatan Penyiaran di MK, Legislator Dorong Revisi UU Penyiaran Dilanjutkan

"Itu (dikatakan, red) tidak resesi karena minus turun. Ngeri tidak? Komandan ekonomi tidak mengerti resesi," kata Faisal.

Terlepas dari siapa Menteri yang lebih baik pemahamannya soal resesi, Faisal menyarankan agar pemerintah tak fokus menghindari resesi, melainkan fokus pada penanganan kesehatan. Ia meyakini, ketika publik dalam dan luar negeri yakin bahwa pemerintah bisa menanggulangi epidemi, maka geliat konsumsi dan pasar akan kembali bangkit.***