PANGKALANKERINCI - Saat Badan Pemerintahan Desa (BPD) Desa Sidomulyo, Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) mengadakan studi banding ke Desa Mekar Jaya, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (19/1/2016), ada hal yang menarik.

Pada diskusi yang digelar di ruang pertemuan Desa Mekar Jaya, ada yang beda dalam penggunaan dana peruntukkan bagi desa di dua kabupaten ini.

Di Kabupaten Pelalawan dana peruntukkan bagi desa terbagi dua, yakni Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), sedangkan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), dana desa difokuskan pada Alokasi Dana Desa (ADD) saja.

Menurut Kades Mekar Jaya, Kamaruzzaman, untuk dana ADD maka alokasinya diperuntukkan sebagai biaya operasional dari mulai RT/RW, BPD, LKMD, Kadus dan kegiatan terkait lainnya.

"Kalau Dana Desa peruntukkannya selain pengembangan LKMD juga untuk meningkatkan kapasitas LPTQ. Dalam satu tahun, dari dua pos tersebut, kami menerima kurang lebih 1 milyar," sebut Kamaruzzaman, usai menggelar diskusi dengan BPD Sidomulyo.

Sedangkan di Kabupaten Inhu, sambungnya, alokasi dana untuk desa hanya difokuskan di ADD saja. Dalam ADD itu terbagi peruntukkannya yakni 70 persen untuk kegiatan fisik dan 30 persen untuk kegiatan non fisik.

Selain persoalan anggaran desa yang didiskusikan dalam studi banding yang dilakukan oleh BPD Inhu itu, ditanyakan juga soal potensi desa mengingat kedua desa yakni Desa Mekar Jaya dan Desa Sidomulyo yang berada di Lirik, Inhu, berada di Jalan Lintas Timur.

"Mereka juga tadi menanyakan soal potensi desa mengingat kita berada di jalur yang sama yakni Jalan Lintas Timur. Kemudian soal keamanan danketertiban terkait kriminalitas yang terjadi di desa ini mereka tanyakan, yang langsung dijawab oleh Babinkamtibmas yakni Brigadir Tri Yulianto," ungkapnya.

Sementara, hal yang kurang lebih sama disampaikan oleh Ketua BPD Desa Sidomulyo, Suntoro, melalui Wakil Ketua BPD Desa Sidomulyo, Dasmun. Menurutnya, pihaknya begitu apresiasi atas penyambutan yang dilakukan oleh aparat desa Mekar Jaya. Banyak hal yang bisa dipelajari dari studi banding yang mereka lakukan saat ini.

"Potensi desa seperti bongkar muat dan tumbuhnya warung-warung, kalau kita kan rencananya akan membuat Peraturan Desa (Perdes) soal ini, dan karena itu kita menanyakan soal ini pada BPD Desa Mekar Jaya," ujarnya.

Tambah Dasmun, pihaknya mengakui banyak mendapatkan manfaat dan pelajaran dari kunjungan studi banding ke Desa Mekar Jaya.

"Semoga jalinan silaturahmi ini dapat terus berjalan dan bisa memberikan manfaat bagi dua desa di dua kabupaten ini," tutupnya.(***)