PEKANBARU - Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mendeteksi adanya 272 titik panas di Riau yang terpantau oleh satelit Terra dan Aqua. Dari jumlah tersebut 192 titik dipastikan adalah kebakaran hutan dan lahan.

Kasi Data dab Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Marzuki mengatakan, titik panas di Riau yang tersebar di 9 kabupaten. Dan paling banyak di Bengkalis.

"Hotspot atau titik panas di Bengkalis ada 35 titik, Kepulauan Meranti 9 titik, Kampar 1 titik, Kuantan Singingi 2 titik, Pelalawan 102 titik, Rokan Hilir 7 titik, Siak 9 titik, Indragiri Hilir 90 titik dan Indragiri Hulu 17 titik," kata Marzuki, Sabtu (24/8).

Menurut Marzuki, dari jumlah tersebut 192 titik dipastikan bersumber dari kebakaran hutan dan lahan. Sebab, Hal ini titik api tersebut memiliki level konfidence di atas 70 persen yang berarti itu adalah titik api.

"Titik api paling luas di Bengkalis yaitu 29 titik, Rokan Hilir 2 titik, Kepulauan Meranti 7 titik, Siak 8 titik, Kampar 1titik, Indragiri Hilir 60 titik, Kuantan Singingi 1 titik, Indragiri Hulu 8 titik dan Pelalawan 76 titik," ucap Marzuki.

Kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah mengakibatkan kabut asap menyelimuti 3 kabupaten. Marzuki mengatakan 3 wilayah yang diselimuti asap adalah Pekanbaru, Indragiri Hulu dan Pelalawan.

"Jarak pandang di Pelalawan hanya 2 Kilometer, Pekanbaru 2,5 Kilometer dan Indragiri Hulu 3 Kilometer," jelas Marzuki.

Pantauan di Pekanbaru, kabut asap masih tampak pekat. Bau asap akibat kebakaran hutan dan lahan juga sangat terasa. Para ibu rumah tangga tidak berani membawa anak-anaknya untuk menikmati hari libur keluar rumah.

"Banyak kabut asap, kasihan anak-anak kalau diajak keluar. Apalagi saya sedang hamil, mending di rumah. Bahkan di rumah pun mulai terasa bau asap yang masuk dari luar," kata Elis (28) salah seorang ibu rumah tangga di Pekanbaru. (gs1)