PEKANBARU - Dimasa penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 ini semua aktifitas dibuka kembali, seperti halnya pusat perbelanjaan, perkantoran, tempat hiburan, destinasi wisata hingga kegiatan pesta pernikahan.

Namun, berbanding sebaliknya hingga saat ini dunia pendidikan masih belum dilaksanakan dengan normal, baik dari segi jumlah siswa yang ada didalam kelas dan jam pembelajaran yang hanya 4 jam selama satu hari.

Pengunjung pusat perbelanjaan hanya dengan syarat bukti vaksin dan memakai masker, dan ini tidak ada bedanya dengan siswa yang sudah divaksin. Pusat perbelanjaan beroperasi hingga malam sedangkan pendidikan dari pagi hingga siang saja.

Sejauh ini, alasan dengan adanya pembatasan waktu belajar ini hanya khawatir aktifitas siswa tidak terpantau oleh penyelenggara pendidikan, khawatir akan terjadi penularan virus.

Namun semenjak diberlakukan PTM Terbatas, Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru belum menemukan adanya kasus penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Hanya ada satu orang guru yang terpapar dan itu didapat dari perjalanan dia sebelumnya, bukan dari sekolah.

Kenyataan ini pun diutarakan juga oleh Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru Yasser Hamidy, menurutnya ada baiknya dunia pendidikan dimaksimalkan kembali.

"Sekali lagi (belajar) memang penting, ini juga untuk mutu anak bangsa, apalagi mereka (siswa) masa depan bangsa," kata Yasser Hamidy, Jumat (19/11/2021).

Menurutnya saat ini sudah saatnya jam pembelajaran anak didik kembali berada di jalur yang normal serta jam sekolah harus sebanding dengan aktifitas publik lainnya.

"Kementrian Pendidikan (harus) memprioritaskan dunia pendidikan, bisa terlaksana seperti dulu kala sebelum pandemi," harapnya.

Apa yang diutarakannya itu juga sama dengan permintaan dari para orang tua siswa yang mengadu kepadanya.

Politisi PKS ini juga mengaku sudah banyak mendapatkan aduan serta masukan dari para orang tua murid agar jam pembelajaran sekolah serta harinya dikembalikan lagi seperti biasanya.

"Banyak menerima masukan tak bosan orang tua siswa menyampaikan kepada kami bahwa agar proses tatap muka dibuka tidak lagi dengan presentasi jumalh sosiswa masuk, totalitas gitu," katanya mengakhiri. ***