DUMAI - Sampah tak selamanya kotor dan tak berguna, di tangan para pengrajin yang tergabung dalam Sanggar Kreatifitas Bandar Bakau, Dumai, sampah bahkan bisa menjadi barang keren dan berharga.

Para seniman ini mengolah sampah kayu laut menjadi furniture dengan harga jual bernilai tinggi. Kayu-kayu beragam bentuk dan ukuran yang terdampar disekitaran pesisir laut dikawasan Bandar Bakau Dumai dikumpulkan oleh anggota Sanggar Kreatifitas tersebut.

Ketua sanggar kreatifitas Bandar Bakau Dumai Emilio mengatakan, sampah kayu dan akar bakau yang telah mati di kawasan konservasi tersebut dikumpulkan dan diolah menjadi barang-barang keren seperti pot bunga minimalis.

Pengolahan sampah kayu laut tersebut seiring dengan meningkatnya volume limbah alam tersebut. "Untuk akar kayu kita bentuk menjadi barang hias, seperti pot bunga minimalis," kata Emilio kepada GoRiau.com, Senin (6/5/2019).

Pria yang akrab dipanggil Ngah Emil itu, sehari-hari menjadi supir bus karyawan perusahan di Dumai.

Melihat banyaknya sampah Kayu, ia terus memutar otak agar bisa memanfaatkannya menajdi barang berharga dari sampah kayu yang ada dikawasan konservasi.

Dan akhirnya ia memiliki ide serta gagasan untuk mengolah sampah-sampah tersebut menjadi barang bermanfaat dan bisa menghasilkan uang. "Untuk kayu yang telah terurai juga kita manfaatkan menjadi material pembentuk pot seperti batu, dengan mencampurkan lem serta semen putih," katanya.

Dengan dibantu beberapa anggota sanggar lainnya, ia juga membuat meja kopi dan keris dari sampah itu. "Untuk harga sendiri berfariasi, seperti pot bunga kita jual dari harga Rp 750 ribu hingga jutaan rupiah," tandasnya.

Semenatara itu, Ketua Pecinta Alam Bahari (PAB) Dumai, Darwis Moh Saleh mengatakan, pihaknya terus mendukung sanggar tersebut dalam berinovasi memanfaatkan limbah menjadi barang seni dengan kualitas tinggi tersebut.

"Ini salah satu upaya menjaga kawasan konservasi dari sampah-sampah yang terdampar di kawasan Bandar Bakau Dumai," pungkasnya.***