JAKARTA – Wanita memiliki dua indung telur (ovarium), yakni di bagian kanan dan kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini merupakan bagian dari sistem reproduksi wanita.

Dikutip dari alodokter com, ovarium berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan, mulai dari masa pubertas hingga menopause, serta memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Pada beberapa kasus, fungsi ovarium dapat terganggu, antara lain disebabkan oleh kista yang disebut dengan kista ovarium, yakni kantong berisi cairan yang tumbuh pada indung telur (ovarium) wanita. Kista ini biasanya muncul selama masa subur atau selama wanita mengalami menstruasi.

Kista ovarium umumnya tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi bisa bertambah parah sehingga perlu perawatan medis. Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan reproduksi wanita ini, perlu mengetahui apa itu kista ovarium, penyebab, serta gejalanya.

Dikutip dari Kompas.com yang melansir Healthline, kista dapat tumbuh di salah satu sisi ovarium. Kondisi ini juga terbilang wajar karena hampir setiap wanita akan mengalaminya setidaknya sekali seumur hidup.

Menurut Mayo Clinic, kista ovarium terkadang bisa sembuh sendiri tanpa diobati. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat kista tumbuh membesar sampai pecah, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dan memicu gejala parah.

Wanita sering tidak menyadari adanya kista ovarium di dalam tubuhnya. Masalah kesehatan ini baru diketahui ketika pemeriksaan pinggul atau pemeriksaan radiologi.

Penyebab kista ovarium

Dilansir dari Cleveland Clinic, penyebab kista ovarium yang umum adalah faktor alami seperti perubahan hormon pada masa ovulasi. Namun, ada beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab kista ovarium, seperti:

- Mengalami reproduksi sel yang tidak normal sehingga memicu timbulnya beberapa jenis kista ovarium, seperti kista dermoid dan kistadenoma

- Mengalami tahap akhir penyakit endometriosis, atau penyakit yang membuat sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim, sehingga kista ovarium muncul

- Mengalami penyakit peradangan panggul yang parah sehingga menyebar ke rahim dan memicu timbulnya kista

Menurut Cleveland Clinic, kebanyakan penyebab kista ovarium karena respons alami tubuh terhadap siklus menstruasi. Kondisi ini biasanya bukan merupakan gejala penyakit tertentu.

Gejala kista ovarium

Kista ovarium adalah kondisi yang wajar terjadi dan biasanya tidak menimbulkan gejala yang parah. Tapi, wanita bisa merasakan gejala kista ovarium apabila ukuran kista membesar. 

Menurut Healthline, beberapa gejala kista ovarium yang sering dikeluhkan wanita, antara lain:

- Perut menjadi kembung atau membengkak

- Sakit perut ketika buang air besar

- Panggul terasa nyeri sebelum atau selama masa menstruasi

- Muncul rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual

- Sakit punggung bagian bawah atau sampai ke paha

- Payudara menjadi sensitif dan mudah sakit

- Merasa mual dan ingin muntah

Gejala kista ovarium juga bisa bertambah parah ketika kista pecah, seperti muncul rasa nyeri panggul yang tajam dan parah, demam, tubuh rasanya seperti ingin pingsan, sakit kepala hebat, dan napas lebih cepat dari biasanya.

Ketika penderita mengalami gejala kista ovarium yang parah atau kista pecah, bagian ligamen di sekitar rahim terpelintir sehingga penderita memerlukan bantuan medis dengan segera.

Dengan mengetahui apa itu kista ovarium, penyebab, dan gejalanya tersebut, wanita bisa lebih waspada dengan masalah kesehatan ini.***