TELUKKUANTAN - Sudah satu tahun lebih lampu penerangan jembatan gantung Telukkuantan tidak menyala. Kondisi ini tentu membahayakan masyarakat yang melintasi jembatan tersebut.

Untuk itu, masyarakat Telukkuantan, khususnya yang berada di Seberang Taluk hingga Kopah meminta agar pemerintah segera memperbaikinya.

"Ini menjadi perhatian kami, sebab masyarakat mengeluhkan gelapnya jalan. Mereka mengadu ke kami dan kami harap, DLH merespons keluhan masyarakat," ujar Weri Naldi, anggota DPRD Kuansing, Jumat (12/6/2020) di Telukkuantan.

Menurut Weri Naldi, lampu penerangan jembatan sangat diperlukan agar masyarakat mendapatkan rasa nyaman dan aman saat melintas.

Aspirasi warga Telukkuantan juga telah disuarakan oleh Weri Naldi dalam rapat dengar pendapat antara Komisi II DPRD Kuansing dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing.

GoRiau Jemabatan gantung menghubungka
Jemabatan gantung menghubungkan Desa Sawah dan Seberang Taluk, tepat di arena pacu jalur Tepian Narosa Telukkuantan.

"Anggaran untuk pemeliharaan lampu ini ada. Kita berharap, DLH segera merealisasikan programnya. Jangan tunggu jatuh korban, baru diperbaiki," kata Weri Naldi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kuansing Rustam mengakui ada anggaran untuk pemeliharaan lampu tersebut.

"Anggarannya kena rasionalisasi saat refocusing anggaran Covid-19 kemaren. Masih ada, tapi tak penuh," ujar Kepala DLH melalui Kasubag Pertamanan, Beni Miprasadi.

"Kenapa belum kita kerjakan? Karena baru saja refocusing anggaran. Kita tunggu hasil rasionalisasi tersebut. Kalau sudah selesai, kita akan segerakan untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan," papar Beni.

Dikatakan Beni, pihaknya berencana mengganti semua lampu penerangan yang ada dengan bola LED. "Kita akan usulkan, semua lampu penerangan diganti dengan bola LED. Itu sudah masuk RKPD."

"Mudah-mudahan, APBD 2021 bisa mengakomodir program ini. Semua tergantung kemampuan keuangan daerah," tutup Beni.***