PEKANBARU - Beredar sebuah video seorang pria yang disebut anggota Bawaslu menegur emak - emak pendukung Prabowo - Sandi ketika senam pagi di halaman Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru, Sabtu (16/2) lalu. Ketua Bawaslu Pekanbaru Indra Khalid Nasution, menerangkan, video yang merekam anggotanya tersebut sudah dipotong, video itupun diklaim telah merugikan nama baik anggotanya atas nama Yandi selaku Ketua Panwascam Pekanbaru Kota.

Menurutnya, anggotanya sudah melakukan tindakan tepat saat menegur emak - emak tersebut sebagai tindakan pencegahan, karena di area tempat ibadah memang tidak diperbolehkan melakukan kampanye. Pihaknya sendiri mengapresiasi tindakan anggotanya itu.

"Anggota kita itu sedang melakukan pencegahan pelanggaran kampanye, karena emak - emak itu melakukan senam pagi di pekarangan Masjid, menggunakan musik yang liriknya mendukung salah satu Paslon dan pakai baju bergambar Prabowo - Sandi. Ternyata, mereka saat itu direkam oleh oknum emak - emak itu, kemudian videonya dipotong oleh pihak - pihak yang berkepentingan, sehingga komentar netizen banyak yang negatif di media sosial," ujar Indra, Jumat, (22/2/2019).

Indra pun menyayangkan ulah sejumlah oknum tersebut, dan berencana untuk melaporkan kepihak berwajib. Namun, sebelum itu, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada Bawaslu Provinsi dan Nasional.

"Entah untuk tujuan apa mereka melakukan hal itu (memotong video, red), yang jelas mereka sudah merugikan Pak Yandi pribadi dan juga nama Bawaslu. Maka itu, kita akan Koordinasi kepada Bawaslu Riau dan Nasional, bagaimana baiknya," jelasnya.

"Karena ini tahun politik, apakah kita laporkan atau tidak pasti ada sisi baik dan buruknya. Kita sebagai lembaga pengawas Pemilu harus pula mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, maka kita tunggu arahan pusat dulu," tuturnya.***