PEKANBARU - Meskipun tanpa usulan nama dan kehadiran fraksi Gerindra, PKS dan PAN, rapat paripurna pembentukan alat kelengkapan dewan (AKD) tetap dilanjutkan, Kamis (10/10/2019) malam kemarin.

Karena tidak diusulkan fraksi, nama-nama anggota dewan dari tiga fraksi tersebut pun tidak mendapatkan jatah pimpinan dalam AKD yang dibentuk.

Ketika dikonfirmasi, Ketua Fraksi PAN DPRD Riau, Zulfi Mursal menceritakan awal mula mengapa fraksinya dan dua fraksi lain tidak menghadiri rapat paripurna tadi malam. Ia menuturkan, pihaknya sudah mengusulkan kepada pimpinan untuk menyusun AKD secara terbuka, sehingga tidak ada fraksi yang ditinggalkan.

"Tapi nampaknya, ada yang masih menganggap pilpres belum usai, ada 01 dan 02. Seperti PKS yang merupakan partai pemenang kelima di Riau, seharusnya berhak mendapatkan jatah, dan PAN seharusnya berhak mendapat jatah pimpinan di BP2D," ujar Zulfi, Jumat, (11/10/2019).

"Kita tidak mempermasalahkan, tidak masalah mendapat kursi wakil atau sekretaris. Tetapi inilah yang tidak mau disepakati oleh pihak sebelah," lanjutnya.

Sementara itu, anggota fraksi Gerindra, Marwan Yohanis juga menyampaikan kekecewaannya dengan proses pembentukan AKD DPRD Riau. Menurutnya, hasil paripurna tersebut menyalahi PP Nomor 12 Tahun 2018 tentang pembentukan AKD.

"Ini mengangkangi PP Nomor 12 tahun 2018, dimana pimpinan menyurati ketua fraksi untuk mengusulkan nama, setelah disampaikan baru pimpinan mengumumkan di paripurna. Tapi sekarang hanya 5 fraksi yang diusulkan, sisanya belum," jelas Marwan.

"Kita tidak dapat pimpinan AKD sama sekali pun tidak masalah kalau prosesnya bersama dan jangan mengakal-akali. Tiba-tiba sudah paripurna, itupun diluar kesepakatan seluruh fraksi, kita khawatir inilah yang akan mengganggu kinerja-kinerja ke depannya," sambungnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, DPRD Provinsi Riau akhirnya membentuk alat kelengkapan dewan (AKD) melalui rapat paripurna, Kamis (10/10/2019) malam.

Dari 65 anggota dewan, hanya 40 orang yang menghadiri paripurna perdana setelah pelantikan pimpinan tersebut. Namun, dari 40 orang itu, tidak ada satu pun wakil dari fraksi PAN, dan PKS yang hadir. Bahkan, satu-satunya anggota fraksi Gerindra yang hadir, Marwan Yohanis pun memilih tidak mengikuti paripurna meski sempat meneken absen.

Ketiga fraksi tersebut bahkan tidak mengusulkan nama anggota dewan yang akan dimasukkan ke dalam AKD. Meskipun demikian, AKD DPRD Riau pun tetap dibentuk.***