PEKANBARU - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Ilham Muhammad Yasir menceritakan pengalamannya menjalani masa-masa positif Covid-19 selama sekitar 12 hari perawatan di rumah sakit.l

Dikatakan Ilham, dirinya cukup perhatian terhadap isu Covid-19 ini, bahkan saat Covid-19 belum sampai di Indonesia, Ilham sudah mengikuti perkembangannya hingga muncul kasus pertama di Indonesia'.

Sejak kasus Covid-19 mulai menghantui masyarakat Indonesia, Ilham mengakui dirinya cukup banyak menjalankan aktivitas di luar rumah, ditambah dengan kedatangan beberapa tamu ke ruangannya.

Di KPU, Ilham selalu mengingatkan jajarannya untuk menjadi rule model dalam pelaksanaan Pilkada di masa pandemi Covid-19, supaya masyarakat yakin bahwa pelaksanan Pilkada bisa steril dari potensi klaster Covid-19.

Setelah beberapa kali mengikuti beberapa test, pada tanggal 8 September 2020, Ilham dinyatakan reaktif saat rapid test. Sejak itu dia mulai isolasi mandiri, hingga akhirnya dia dinyatakan positif Covid-19 pada 11 September 2020.

Saat disampaikan positif itu, Ilham tak pernah memikirkan darimana dia bisa tertular, yang dia pikirkan adalah bagaimana keadaan orang-orang yang sempat berkontak dengan dia. Nama-nama tersebut bahkan sudah dia list.

"Alhamdulillah sampai hari ini belum ada kabar yang positif setelah jumpa saya, padahal saya pernah ke Kuansing, Kepulauan Meranti, ketemu pengurus IDI, ketemu Dirut RSUD saat pembukaan test kesehatan Bakal Calon (Balon). Bahkan, ada dosen Unand yang penelitian di KPU Riau, semua negatif," ungkap Ilham kepada GoRiau.com, Jumat (6/11/2020).

Di Kepulauan Meranti, seingat Ilham ada 21 orang yang di test, di KPU Riau ada 40-50 orang, kemudian anak istri dan sepupunya juga dilakukan test, hingga hari ini belum ada kabar yang positif setelah jumpa dia.

Hari isolasi pertama setelah dinyatakan positif, Ilham mengaku merasakan demam panas, dan disarankan oleh Dirut RSUD Arifin Achmad untuk dirawat di rumah sakit saja, setelah menunggu kamar kosong selama dua hari, barulah Ilham dipindahkan ke rumah sakit.

Pun begitu, Ilham tak merasakan gejala-gejala seperti yang disampaikan oleh pasien Covid-19 lainnya seperti hilangnya Indra penciuman dan Indra pengecap, tenggorokan panas dan lainnya.

"Kalau batuk memang ada, tapi masih wajar lah. Kalau yang biasanya kan batuk mereka tak berhenti. Cuma memang saturasi oksigen saya pernah di angka 93 atau 94. Sementara standarnya itu 95," terangnya.

Mantan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru ini menambahkan, dirinya terus memberikan kabar terbaru terkait kondisinya karena dia sadar jabatannya sebagai pejabat publik.

"Saya ini kan dulu wartawan, saya terus meminta orang untuk terbuka, makanya ketika saya menjadi bagian dari pejabat publik saya tidak mau tertutup. Saya berharap orang-orang bisa lebih waspada," tuturnya.

Ilham menyadari, Covid-19 adalah penyakit seribu wajah yang artinya setiap orang memiliki pengalaman berbeda, sehingga dia terus membagikan pengalamannya dalam bentuk tulisan.

Lebih jauh, Ilham mengungkapkan, dukungan dari keluarga dan kerabat sangat penting bagi pasiennya, ditambah lagi dokter selalu mengingatkan supaya dia jangan stress dan berhati riang meski pikiran terbebani hal ini.

"Ketika ada orang yang mendoakan kita, kita sangat senang dan itu sangat membantu dalam meningkatkan imun. Alhamdulillah, saya banjir doa. Saya berharap kepada kita semua untuk memberikan support ke mereka, meskipun hanya lewat SMS atau pesan WA," harapnya.

Selama menjalani perawatan di rumah sakit, Ilham diberikan makanan dan minum yang sudah direkomendasikan ahli kesehatan, karena satu-satunya cara sehat adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh.

Kepada masyarakat, Ilham mengingatkan untuk terus menjaga kesehatan tubuh dan ketika bergejala, segera memeriksakan diri agar mendapatkan pertolongan lebih dini.

"Covid-19 itu memang ada, kita bisa lihat, bisa dengar, walaupun memang Covid-19 hanya pemicu diikuti penyakit lain, kita harus aware juga tapi jangan berlebihan. Jadi, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. Penyakit ini ada di sekitar kita," tutupnya.***