PEKANBARU - Hujan interupsi terjadi dalam rapat paripurna DPRD Kota Pekanbaru yang membahas agenda Laporan Pansus terkait Pembahasan LKPJ Kepala Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2019, Senin (18/05/2020) kemarin.

Sedikitnya lima fraksi yang menyampaikan interupsi, diantaranya yakni Fraksi Demokrat, Fraksi Gerindra Plus, Fraksi Hanura-Nasdem, Fraksi PDI Perjuangan dan Fraksi Golkar.

Hujan interupsi tersebut terjadi ketika ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani akan hendak membuka rapat paripurna tersebut.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Pekanbaru, Masni Ernawati dalam interupsinya menyampaikan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD Kota Pekanbaru.

"Kami menilai Hamdani tidak bisa mengayomi ketujuh fraksi yang ada, kami dari fraksi Golkar menyatakan mosi tidak percaya terhadap pimpinan," katanya, kemarin.

Setelah menyampaikan interupsi, Masni langsung meninggalkan kursinya. Namun berbeda hal dengan dua orang anggota Golkar, Ida Yulita Susanti dan juga Sovia Septina yang tetap berada di tempat.

Ida Yulita Susanti ketika dikonfirmasi menuturkan paripurna kali ini adalah laporan dari penggunaan anggaran tahun 2019 kepala daerah wajib menyampaikan kepada DPRD sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat.

"Paripurna ini adalah paripurna yang wajib untuk dihadiri oleh anggota DPRD sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat, kenapa saya hadir di dalam karena ini adalah tugas DPRD. Kalau saya tidak hadir berarti saya sudah mengabaikan amanat rakyat," katanya.

Ketika disinggung terkait dengan adanya rekan sejawatnya yang melakukan aksi Walkout, Ida enggan menanggapi hal tersebut.

"Kalau itu saya No Coment, yang pasti hari ini sebagai wakil rakyat saya sudah menjalankan tugas dan fungsi saya untuk mendengar dan melihat laporan pertanggungjawaban dari kepala daerah," tandasnya. (don)