SELATPANJANG – Sebanyak 71 orang calon jemaah haji di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau yang akan berangkat ke tanah suci Mekah tahun 2022 ini.

Walaupun demikian, jumlah tersebut hanya setengah dari kuota awal sebanyak 160 orang. Pengurangan kuota itu dilakukan sesuai dengan aturan Kementerian Agama, terkait pemotongan kuota jemaah haji sebanyak 50 persen pada tahun 2022.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kepulauan Meranti, H Sulman melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H Effendi mengatakan, selain aturan dari pusat, pemotongan kuota dilakukan karena ada calon jemaah haji yang tak bisa berangkat karena usia sudah di atas 65 tahun.

"Pada awalnya kuota untuk jemaah haji kita sebanyak 160 orang, namun karena ada pembatasan dari pusat jumlahnya jadi 78 orang, setelah dilakukan verifikasi jumlahnya jadi 71 orang. Verifikasi yang dilakukan karena ada yang berusia 60 tahun, selain itu ada yang ingin berangkatnya sama-sama, misalnya suami dan istrinya begitu juga ada anak yang ingin berangkat bersama orang tuanya," ungkap Effendi.

Dia menjelaskan, untuk 50 persen calon jemaah haji lainnya yang belum bisa berangkat tahun  ini kemungkinan akan diberangkatkan tahun depan.

"Inshaallah, 50 persen berikutnya akan kita berangkatkan tahun depan. Tentu setelah ada keputusan dari pemerintah untuk keberangkatan haji tahun depan," katanya.

Terkait dengan pelunasan pembayaran pertanggal 20 Mei lalu, dikatakan Effendi seluruh jemaah sudah melunasinya pada tahun 2021 lalu.

Dijelaskannya bagi jemaah yang tidak bisa berangkat tahun ini namun telah melunasi tidak ada yang melakukan penarikan dana.

"Tidak ada masalah dengan pelunasan biaya haji, karena tahun 2021 sudah melakukan pelunasan semua, sewaktu pembatalan berangkat pun tidak ada yang menarik dananya," ujarnya.

Disinggung calon jemaah haji Kepulauan Meranti mendapatkan kloter berapa untuk keberangkatan haji nanti, Effendi menjelaskan bahwa untuk kloter atau kelompok terbang Kepulauan Meranti belum dibagi.

Pasalnya untuk dijadikan satu kloter, tidak cukup, sehingga harus digabungkan dengan jemaah kabupaten lain.

"Belum tahu kloter mana, karena rata-rata kabupaten itu tidak cukup untuk dijadikan satu kloter sehingga harus digabungkan. Hingga saat ini kita belum dapat konfirmasi terkait hal itu," jelasnya.

Untuk keberangkatan nantinya, calon jemaah haji diberangkatkan melalui embarkasi Antara di Pekanbaru.

"Kalau untuk embarkasi, kita masih memakai embarkasi Batam atau embarkasi Antara di Pekanbaru. Yakni calon jemaah haji ke Pekanbaru dulu baru kemudian ke embarkasi Batam, bergabung dengan kloter lainnya. Kita maunya langsung ke Batam dan bupati juga mau begitu karena jaraknya yang dekat, namun itu sudah di-SK-kan, jadinya kita mengikuti saja," tutupnya. ***