PEKANBARU - Kota Bangkinang Kabupaten Kampar, Riau, diguncang gempa pada Sabtu (5/1) pagi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya dua guncangan dengan magnitudo 3,9 skala richter (SR) dan 3,7 SR.

Padahal, Bangkinang sangat jauh dari laut lepas. Laut lepas hanya berada di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti yang berbatasan dengan Malaysia. Posisinya pun sangat jauh dari Bangkinang. Gempa ini tergolong aneh.

"Gempa itu sangat dalam berada di dasar tanah. Gempa pertama tercatat di kedalaman 247 kilometer dan gempa kedua pada kedalaman 241 kilometer. Waktunya berdekatan, pukul 07:59:04 WIB dan pukul 07:59:05 WIB," ujar Analis BMKG Pekanbaru, Mia.

Dia mengatakan, gempa itu tidak termasuk yang dirasakan hingga ke permukaan. Karenanya, masyarakat Bangkinang tak merasakan adanya sesuatu terjadi di dasar tanah.

"Biasanya yang berpengaruh ke kerusakan bangunan itu gempa dengan kedalaman yang dangkal, sehingga terasa hingga ke permukaan," ucap Mia.

Gempa ini terjadi 0.54 lintang utara, 100.86 bujur timur serta 28 kilometer barat laut. Namun gempa ini tidak tercatat di web BMKG Pekanbaru karena magnitudo di bawah 5.

"Biasanya yang tercatat di atas 5, kalau di bawahnya kami harus konfirmasi ke BMKG pusat dulu," kata Mia.

Gempa di Riau juga pernah terjadi di Kabupaten Rokan Hulu pada 13 Januari 2017. Kekuatan itu dengan magnitudo 5,3 dan terjadi pada pukul 16.23 WIB. Bahkan gempa tereebut juga tidak dirasakan masyarakat.

Saat itu, gempa berada di kedalaman 228 kilometer. Lokasi gempa tercatat pada 31 kilometer barat daya Kabupaten Rokan Hulu, tepatnya pada 0.76 Lintang Utara dan 100.43 Bujur Timur.

Gempa itu juga dipicu subduksi lempeng bumi Indo-australia dan Eurosia. Karena jauh di dalam tanah, gempa ini dinyatakan tidak berpotensi tsunami.

Subduksi merupakan zona yang terdapat pada batas antarlempeng yang bersifat konvergen. Akibat perbedaan massa jenis antara kedua jenis lempeng tersebut, lempeng yang lebih besar massa jenisnya menunjam ke bawah lempeng lainnya. (gs1)