JAKARTA - Dolar mengakhiri kerugian minggu ketiga pada Jumat (10/7/2020) lalu, karena investor membeli mata uang sensitif risiko di tengah spekulasi bahwa dampak terburuk pandemi telah berakhir. Demikian dilansir kantor berita, Antara.

Tetapi pada Senin sore (13/7/2020), Gubernur California Gavin Newsom memerintahkan pengurangan besar-besaran dari pembukaan kembali negara bagian itu, menutup bar dan melarang restoran dalam ruang di seluruh negara bagian serta menutup gereja, pusat kebugaran, dan salon rambut, di daerah-daerah yang paling terpukul.

Dolar menguat kembali setelah berita dari California, yang mengirim aset berisiko seperti saham AS lebih rendah. Indeks utama saham telah mulai naik sehari setelah pendapatan kuartal kedua dimulai dengan PepsiCo Inc mengalahkan perkiraan analis. Bank-bank Wall Street JPMorgan, Citigroup dan Wells Fargo akan melaporkan pendapatan pada Selasa.

Lansiran antaranews.com, Selasa (14/7/2020) itu menyebut, Dolar sedikit lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor menunggu laporan laba perusahaan AS dan data ritel untuk mengukur apakah optimisme hati-hati tentang prospek ekonomi dibenarkan.

Indeks dolar yang mengukur safe-haven greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, memangkas penurunan awal menjadi mengakhiri sesi hanya 0,07 persen lebih rendah di 96,538.***