AMERIKA SERIKAT - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), setelah mengalami penurunan selama dua hari berturut-turut. Naiknya harga emas ini, disebut karena melonjaknya kasus Virus Corona di AS sehingga mendorong harapan untuk langkah-langkah stimulus lebih lanjut oleh Federal Reserve (Fed) guna meredam kejatuhan ekonomi dari pandemi.

Kantor berita, Antara melaporkan, kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, terangkat 12,2 dolar AS atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 1.814,10 dolar AS per ounce pada Senin (13/7/2020).

Akhir pekan lalu (10/7/2020) emas berjangka turun 1,9 dolar AS atau 0,11 persen, menjadi 1.801,90 dolar AS per ounce.

Harga emas berjangka juga jatuh16,8 dolar AS atau 0,92 persen menjadi 1.803,80 dolar AS pada Kamis (9/7/2020), setelah menguat 10,7 dolar AS atau 0,59 persen menjadi 1.820,60 dolar AS, tertinggi dalam hampir sembilan tahun pada Rabu (8/7/2020).

"Dengan meningkatnya kasus Virus Corona di Amerika Serikat, ada potensi penutupan lagi," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip dari antaranews.com, Selasa (14/7/2020).

"Emas diuntungkan dan akan terus mendapat manfaat dari tindakan yang diantisipasi oleh Fed AS dan bank-bank sentral lainnya," kata dia.***