JAKARTA - Politikus senior Alex Asmasoebrata kembali menyayangkan pernyataan Calon Presiden (Capres) nomor urut 01, Joko Widodo soal tanah Capres nomor urut 02, Prabowo Soebianto.

Jokowi, meyampaikan secara terbuka soal tanah tersebut di debat Pilpres 2019 ke-2 yang digelar di Hotel Sultan, Minggu (17/02/2019).

"Pak Prabowo memiliki 220 ribu hektar HGU tanah, (itu-red) angka yang luar biasa. (Tapi-red) Kalau legalnya benar sesuai aturan kenapa harus dipermalukan di depan publik dalam debat Capres," sesal Alex, Senin (18/02/2019).

Dalam bincang santai dengan GoNews.co di bilangan Cikajang, Jakarta Selatan itu, Alex juga mempertanyakan sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) ihwal pernyataan Jokowi soal tanah Prabowo itu.

"Saya dengar tartibnya dari KPU kan tidak boleh serang personal. Trus itu moderatornya emang tidak men-stop saat Jokowi sampaikan itu?," kata Alex.

Ketua ASA Center 60 ini, juga berbalik mempertanyakan keseriusan negara dalam mengusut kasus-kasus tanah yang menurutnya tidak se-legal yang dimiliki Prabowo. Dan total jumlahnya, kata Alex, lebih besar dari apa yang dimiliki Prabowo.

"Kenapa perusahan pemilik HGU yang juataan hektar dan diduga merampas tanah rakyat tidak pernah disentuh/diselesaikan dan orangnya juga diduga sering diundang di Istana," kata Alex.

Politisi Demokrat ini memandang, ketimbang menyoal tanah HGU Prabowo, negara sebaiknya memprioritaskan penyelesaian masalah perampasan tanah oleh korporasi dan perorangan terhadap rakyat yang sudah memiliki sertifikat.

"Rakyat banyak yg menderita terhadap perampasan tanah di tanah air sudah mengadu kesana kemari namun semua seolah-olah buta, tuli dan pekak terhadap jeritan masyarakat," tuturnya.

Alex tampaknya tak asal bicara soal mafia tanah di tanah air Indonesia. Namun, Ia enggan menyebut pihak-pihak yang Ia maksudkan.

"Mau lebih jelas tanyakan saja dengan organisasi2 yg memperjuangakan reforma agraria; FKMTI, Konsorsium Pengembang Agraria, dll," pungkas Alex.

Berita ini juga mengklarifikasi berita GoNews grup sebelumnya yang berjudul "Sebut Jokowi Ngawur, Ketua ASA Siap Bongkar Penguasa Jutaan Hektare Tanah yang Mondar-mandir ke Istana". Perihal mondar-mandir ke Istana menjadi sebatas dugaan untuk saat ini.***