JAKARTA - Aliansi Masyarakat Peduli Riau (AMPR) mencatat Juli hingga November 2022 tercatat lima orang pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang meninggal diduga karena kecelakaan kerja, pemuda di Riau minta Dirut PHR Jeffe A Suardin dan EVP PHR Feri Sri Wibowo dievaluasi.

AMPR menyampaikan rasa geram terkait lima pekerja PHR yang diduga mengalami kecelakaan saat bekerja. Menurut data yang dimilikinya, sejak Juli hingga November 2022 telah terjadi lima insiden kecelakaan kerja di lingkungan PHR. Dimana, insiden terbanyak terjadi dibulan November 2022 yaitu tiga peristiwa terjadi dalam kurun waktu empat hari yaitu tanggal 17-20 November 2022.

Saat dikonfirmasi hal tersebut, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku belum mendapat laporan resmi. "Terimakasih infonya ya, secara resmi belum ada laporan ke saya. Tapi segera ditindaklanjuti," ujar Ahok kepada GoNews,co, Jumat (25/11/2022).

Soal pemecatan, kata Ahok harus ada kajian mendalam. Apakah yang bersangkutan benar-benar lalai dalam melindungi pekerjanya atau tidak. "Kalau saya baca di berita itu kan PT Pertamina Hulu Rokan sendiri sudah menjelaskan ya, kalau 5 karyawan itu meninggal karena sakit. Nah itu yang perlu ditelusuri dulu," tegasnya.

Sebelumnya, Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Riau, Abdul Wahid juga angkat bicara terkait rentetan insiden meninggalnya pekerja di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

"Para pihak yang berkepentingan di PT Pertamina Hulu Rokan harus bertanggungjawab," ujar Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB itu, saat dihubungi GoNews.co, Rabu (23/11/2022) di Jakarta.

Terkait dengan adanya desakan pencopotan Direktur Utama PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo, Pimpinan Baleg DPR RI ini menyarankan agar tidak terburu-buru. "Tanggungjawab iya, tapi soal copot mencopot tentu ada mekanismenya dan perlu dikaji terlebih dahulu," ujar Pimpinan Baleg DPR RI itu.

Diberitakan sebelumnya, insiden kecelakaan kerja di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada bulan Desember 2021 lalu menuai sorotan dari berbagai kalangan. Demikian diungkapkan salah satu tokoh pemuda Riau dari Aliansi Masyarakat Peduli Riau (AMPR) Zulkardi, Selasa (22/11/2022). "Kita sangat menyesalkan terjadinya kembali beberapa insiden kecelakaan kerja di lingkungan PHR, dan tentu saja ini menjadi insiden buruk," tambahnya.

Atas insiden kecelakaan kerja tersebut, pihak PHR diduga tak memberi tahu kepada Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau sehingga perbuatan tersebut secara jelas telah melanggar Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan. Selain itu, AMPR juga mendesak pihak Mabes Polri untuk membentuk tim khusus guna mengusut tuntas penyebab meninggalnya beberapa pekerja PHR secara beruntun tersebut. "Selain ke Presiden dan Kementerian BUMN, kami juga akan segera menyurati pak Kapolri," tandasnya.

Menurut Zulkardi, kejadian pada 17 november 2022, korban meninggal adalah pekerja RIG shift malam a/n Hermanto (53 thn) yang saat itu sedang menunggu rekan aplusan pergantian shift.

"Kejadian meninggal dunia pada saat pagi hari, disini jelas bahwasannya korban masih dalam jam kerjanya menunggu pergantian hari, dan juga korban ditemukan meninggal di lokasi kerja di Minas. Selanjutnya kejadian tanggal 20 november 2022 pagi, korban meninggal dunia a/n Yunaldi (55 thn) ditemukan pada pagi hari sekira pukul 08.00 Wib. Korban diketahui baru saja melakukan aplusan dengan operator bulldozer shift malam, lalu ditemukan meninggal dunia di atas bulldozer," urainya.

Kemudian pada sore hari nya sekira pukul 16.00 Wib, kembali ditemukan 1 korban meninggal dunia di ruang kamar istirahat medical Minas. Sementara itu, Executive President PHR Feri Sri Wibowo yang dihubungi secara terpisah, hingga saat ini belum menjawab telepon maupun pesan Whatsapp yang dilayangkan GoNews.co.

Namun PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) VP Corporate Affairs PT Pertamina Hulu Rokan, Rudi Ariffianto, saat dikonfirmasi pada Selasa (22/11/2022) mengatakan, pihaknya menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas meninggalnya mitra kerja PHR pada Kamis, 17 November 2022 dan Minggu, 20 November 2022.

Ia mengklaim bahwa meninggalnya pekerja tersebut bukan karena insiden kecelakaan kerja melainkan karena mengalami sakit. "Dapat dikonfirmasikan bahwa penyebab meninggalnya mitra kerja PHR baru-baru ini bukanlah akibat kecelakaan kerja," ujarnya.

"Mereka telah ditangani dengan segera oleh tenaga medis yang disediakan PHR yang telah terlatih baik untuk menangani kejadian terkait kesehatan di lokasi dan di fasilitas medis PHR," tambahnya.

PHR kata Dia, memberikan perhatian serius untuk memastikan semua pekerja dan mitra kerja PHR fit sebelum mulai bekerja. "Perlindungan terhadap seluruh pekerja, mitra kerja, dan masyarakat di mana PHR beroperasi merupakan nilai dan prioritas utama perusahaan," pungkasnya.***