PEKANBARU - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sebabkan kabut asap berkepanjangan, sebelumnya merupakan salah satu 'penyakit' menahun yang dialami Provinsi Riau. Oleh karena itu, dalam rangka menyambut arakan api Asian Games 2018, yang dijadwalkan memasuki Kota Pekanbaru dan Siak Sri Indrapura, DPRD Riau mewanti - wanti seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder agar bersinergi dan tanggap terhadap kemungkinan bencana Karhutla di lingkungannya. Jangan sampai Riau menjadi penyumbang asap di Asian Games.

Anggota Komisi V DPRD Riau, Masnur kepada GoRiau.com, Selasa, (17/7/2018) mengatakan, pencegahan Karhutla ini bukan hanya kepentingan Riau semata, melainkan juga untuk kepentingan nasional dan internasional. Masyarakat lah yang paling diharapkan dalam mencegah Karhutla ini, karena ketanggapan dan kesadaran dari masyarakat untuk menjaga hutan sangat menentukan apakah melebarnya jumlah titik api.

"Saya kira masalah Karhutla ini bukan masalah provinsi saja, tapi juga untuk kepentingan Nasional, apalagi Riau akan menjadi lintasan api Obor Asian Games, 'mata' dunia melihat kita. Tentu harapan kita sekarang kepada masyarakat agar mewaspadai ini, jangan menimbulkan kebakaran lahan, khususnya yang berada didaerah perkebunan, membuka lahan dengan membakar, dan terutama segera tanggap jika melihat ada api sekecil apapun disekitar lahan atau hutan," papar Masnur.

"Tahun - tahun belakangan ini, Pak Andi Rahman (Gubernur Riau) berhasil mencegah kebakaran hutan dan lahan melebar, sehingga sudah tidak ada asap lagi. Nah saya harap, keadaan tahun - tahun tanpa asap kemarin dapat terus terjaga, karena kalau sampai kita gagal menjaga Karhutla di bulan Agustus yang penting ini, bisa mencoreng nama Indonesia," jelasnya.

Selain kepada masyarakat, Masnur juga menghimbau kepada seluruh jajaran tim yang dibentuk untuk pencegahan Karhutla ataupun stakeholder terkait, selalu siaga menjaga Hot spot yang berkemungkinan menjadi Karhutla. Begitu juga apabila mendapat aduan masyarakat, seharusnya segera menindaklanjuti dan bahkan tidak harus menunggu perintah baru akan bergerak.

"Saya harap seluruh stakeholder, baik dari pihak pemerintah, pihak masyarakat ataupun pemilik - pemilik perkebunan, agar selalu waspada penuh dan tanggap. Sekarang ini jangan lagi menunggu perintah, harus segera bergerak," tegasnya.

Namun, Masnur mengaku DPRD Riau memang tidak mendapatkan laporan atau data terkait kesiapan tim - tim yang terbentuk dalam pencegahan Karhutla tersebut. Meskipun begitu, pihaknya berjanji akan terus melakukan pengawasan sesuai fungsinya sebagai legislatif. ***