PEKANBARU - Sejak Kapal Motor Dharma Bahari Sumekar (KM DBS) II tenggelam di Selat Morong, Perairan Bengkalis, Riau akibat cuaca buruk tiga hari yang lalu, Kepala Kamar Mesin (KKM) DBS II, Dasril belum ditemukan hingga hari ini.

Humas Basarnas Pekanbaru, Kukuh Widodo mengatakan kepada GoRiau.com, bahwa pencarian pagi tadi difokuskan disekitar Perairan Tanjung Api-api, Kabupaten Bengkalis.

"Kondisi kejernihan air laut pun menjadi kendala upaya penyelaman yang dilakukan kemarin, sehingga bangkai KM DBS II tidak terlihat. Saat penyelaman 24 meter sudah tidak nampak lagi, dari pada mengambil resiko tinggi kita tunda penyelaman," kata Kukuh, Rabu (30/1/2019).

Diketahui KM DBS II merupakan kapal pengangkut semen dengan tujuan Tanjung Balai dari Dumai. Dalam kapal tersebut ada 10 orang, 9 orang ABK dan 1 orang saudara ABK. Usai kejadian 7 orang dapat diselamat oleh kapal lainnya yang melintas. Sementara 2 orang yang menggunakan life jacket berhasil diselamatkan warga di Perairan Pulau Rupat.

Dalam berita sebelumnya, Kapten KM DBS II, Abdul Haris menceritakan, saat itu tinggi gelombang 3 meter dengan kondisi angin kencang. Dalam kondisi cuaca buruk, kapal melawan arus karena lambung kapal pendek.

"Tutup air ballas kapal lepas, sehingga menyebabkan kebocoran. Akibatnya, kapal menjadi miring kearah kiri. Saya juga sudah memerintahkan awak kapal untuk memakai jaket pelampung dan naik ke atas rakit penyelamat," ungkap Abdul.

Abdul pun menyayangkan keputusan KKM Dasril yang lebih memilih mengunci dirinya dalam kamar di atas kapal. Meskipun dua awak kapal sempat kembali untuk membujuk KKM, tapi Dasril lebih memilih bertahan di kamarnya.

"Saya berharap Dasril bisa selamat juga. Kita berharap Basarnas atau nelayan dan kapal lainnya bisa menemukan Dasril," jelasnya. ***