JAKARTA - Sebanyak 11 pecatur Indonesia siap berjibaku pada Kejuaraan Catur Junior Asia Timur bertajuk "Eastern Asia Youth Chess Championship 2019" di Bangkok, Thailand, 1-10 Agustus mendatang. Dari 11 atlet tersebut, sembilan di antaranya diberangkatkan PB Percasi bekerjasama Japfa, sedangkan dua lainnya berangkat secara mandiri.

Pecatur muda yang dikirim tersebut merupakan para juara dalam Kejurnas tahun lalu kategori kelompok umur 7-15 tahun. Ke-11 pecatur itu adalah Daniel Hermawan Tobing, Nur Aini Rasyid, Nayaka Budhi Darma, Cacilia Natalie Liuvian, Handaru Juan dan Armenia Zendy Purwanto. Selain itu masih ada Arjuna Satria Pamungkas, Aura Cahyati Alifan, Syahsyah Syakish Thirof, Hafizah Indriani dan Gilbert Elroy Tarigan.

Semua pecatur yang diberangkatkan tersebut mematok target tinggi. Mereka ingin menjadi yang terbaik di kategori masing-masing. Seperti yang dilontarkan Armenia Zendy Purwanto, pecatur asal Cilacap ini. Dia ingin membawa pulang medali di kelompok usia 12 tahun. "Semoga bisa juara satu," tutur siswi SMPN 1 Cilacap ini.

"Ya, saya akan tampil maksimal untuk bisa meraih hasil terbaik," kata pecatur asal Sumatera Utara, Gilbert Elroy Tarigan.

"Saya ingin meraih hasil maksimal. Kalau bisa pulang membawa medali emas," kata Cacilia Natalie Liuvian yang merupakan anak pecatur GM Dede Liu.

Indonesia memiliki sejarah mentereng pada kejuaraan Eastern Asia Youth Chess Championship. Pada tahun lalu yang digelar di Tiongkok, para pecatur Indonesia meraih tujuh medali emas lewat Daniel Tobing (dua emas), Samantha Edithso (dua), Christine Elizabeth (satu), Dita Karenza (satu) dan Daru Oktabuana (satu).

Perwakilan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa), Agus Mulyono mengatakan, pihaknya tak akan pernah lelah untuk mendukung olahraga catur tanah air. Apalagi, para pemain muda yang dikirim ke Negeri Gajah Putih tersebut ada yang diproyeksikan ke kejuaraan-kejuaraan internasional selanjutnya.

"Kami akan dukung terus dan kami berharap suatu saat nanti bisa melahirkan grand master (GM) baru karena sekarang GM di Indonesia tinggal tiga," kata Agus Mulyono. ***