PEKANBARU - Sabtu (25/9/2021) genap setahun tol Pekanbaru - Dumai beroperasi. Dilihat dari bisnis plan, jumlah kendaraan yang melintas masih jauh dari ketercapaian karena baru 4.278.168. Dan kecelakaan juga sudah mulai menurun.

Jalan bebas hambatan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo 25 September 2020 lalu. Peringatan satu tahun tol Permai ini, pihak PT Hutama Karya melakukan pemotongan nasi tumpeng dan sebelumnya kegiatan donasi darah. Acara dilakukan sederhana saja karena berlangsung pada masa pandemi Covid-19.

Branch Manager Tol Permai, Indrajana memaparkan, selama satu tahun beroperasi, jalan tol ini sudah dilewati 4 juta kendaraan.

"Total kendaraan yang melintas selama satu tahun beroperasi, yakni 4.278.168," kata Indrajana saat diwawancarai di kantornya di gerbang masuk tol Pekanbaru, Sabtu (25/9/2021).

Dari jumlah tersebut, didominasi kendaraan golongan satu, seperti sedan, jip, pick up, truk kecil dan bus. Selebihnya, kendaraan truk.

Namun, untuk truk yang over dimensi dan overload (Odol) dilarang melewati jalan mulus sepanjang 131 kilometer itu.

Indrajana mengaku, jika dilihat dari bisnis plan, jumlah kendaraan yang melintas masih jauh dari ketercapaian.

"Ini bukan menjadi tujuan utama pembangunan tol, tapi mengutamakan pada infrastruktur kebutuhan masyarakat dan kemajuan daerah. Sesuai dengan program Bapak Presiden Joko Widodo, jika pembangunan tol ini tujuan utamanya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat serta kemajuan daerah," ujar Indrajana.

Ia melanjutkan, selama satu tahun beroperasi, pihaknya juga terus melakukan pembenahan-pembenahan terhadap jalan tol.

Selain meningkatkan keamanan selama melintas, sampai pelayanan untuk pengendara.

"Tol Permai ini merupakan tol Trans Sumatera terpanjang ketiga di Indonesia. Saat ini, kami sudah memasang 260 titik, kemudian ada radio komunikasi serta armada untuk pengamanan dan pemeliharaan tol. Artinya, kendaraan yang melintas selalu di pantau dengan baik," kata Indrajana.

Kecelakaan menurun

Indrajana mengatakan, kasus kecelakaan di tol Permai sudah jauh menurun. Dari September-Desember 2020, kasus kecelakaan tercatat sebanyak 40 kali. Sedangkan dari Januari-September 2021, tercatat 46 kasus.

"Tahun 2020, September 1 kasus. Kasus kecelakaan naik pada Oktober 11 kasus , November 14 kasus sampai Desember 14 kasus," sebut Indrajana.

Lalu, pada tahun 2021 di bulan Januari 8 kasus dan Februari 4 kasus. Kasus kecelakaan naik di bulan berikutnya, Maret 7 kasus, April 7 kasus, dan Mei 11 kasus.

"Memasuki Juni, Juli, dan Agustus kasus menurun, masing-masing tiga kasus," kata Indrajana.

Dari total 86 kasus kecelakaan di tol Permai, terdapat 11 korban meninggal dunia.

Indrajana mengatakan, kecelakaan disebabkan beberapa faktor, seperti ban pecah, kelalaian pengemudi, rem blong dan mengantuk.

"Kebanyakan kecelakaan terjadi akibat pengendara mengantuk. Beberapa kejadian kecelakaan, itu pengendara mengantuk dan menabrak truk dari belakang," sebut Indrajana.

Menurutnya, berbagai upaya meminimalisir kecelakaan lalu lintas di tol Permai telah dilakukan.

Misalnya, petugas tol bersama kepolisian lalu lintas melakukan patroli rutin dan operasi mengantuk dari tengah malam hingga pagi.

Bagi pengendara yang mengantuk disuruh istirahat di rest area dan diberikan kopi panas gratis.

Selain itu, memasang rambu-rambu, seperti rambu kecepatan maksimal hanya 80 kilometer dan minimal 60 kilometer.

Ada juga rumble strip atau garis kejut 20 titik dan lampu flip flop 15 titik.

"Dari berbagai upaya yang kita lakukan, berhasil menekan angka kecelakaan. Saat ini sudah jauh menurun, karena masyarakat juga sudah memahami aturan," kata Indrajana.

Indrajana berharap, satu tahun beroperasinalnya tol Permai, diharapkan terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat dan bisa menjadi infrastruktur dalam meningkatkan perekonomian.

"Kita berharap, ke depan semakin baik lagi. Kita juga mengimbau kepada masyarakat sebagai pengguna tol Permai untuk terus berhati-hati dan gunakan fasilitas yang kita disediakan jika kelelahan saat berkendara," ucap Indrajana. ***