PEKANBARU - Sebanyak 29 mahasiswa dan santri asal Riau dari luar negeri akan diterbangkan ke Pekanbaru, Kamis (7/5/2020) sore ini. Mereka terdiri dari 25 orang mahasiswa yang kuliah di Arab Saudi dan Thailand serta empat orang santri dari Malaysia. Sesampainya di Pekanbaru, mereka langsung dikarantina di Gedung Balai Diklat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau yang berada di Jalan Ronggowarsito, Pekanbaru selama 14 hari

"Sore ini jam 4 diterbangkan dari Jakarta ke Pekanbaru dengan menggunakan peswat Garuda Indonesia," kata Kepala Badan Penghubung Riau di Jakarta, Erisman Yahya, Kamis (7/5/2020).

Namun sebelum diterbangkan ke Pekanbaru, rombongan mahasiswa dan santri Riau yang saat ini sudah tiba di Jakarta ini menjalani rapid test. Satu per satu mahasiswa dan santri Riau dari luar negeri ini harus menjalani rapid test sebelum diterbangkan ke Pekanbaru.

Pelaksanaan rapid test kepada rombongan mahasiswa dan santri Riau yang akan pulang kampung ini difasilitasi oleh pihak maskapai. Rapid test dilaksanakan di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. ''Sekarang rapit test sedang berlangsung, setelah ini rombongan bersiap-siap untuk diterbangkan ke Pekanbaru," ujarnya.

Kedatangan mahasiswa Riau dari luar negeri ini dilakukan secara bertahap sejak 2 Mei 2020 hingga Selasa (5/5/2020) kemarin. Puluhan mahasiswa Riau dari Arab Saudi ini sempat tertahan di Jakarta beberapa hari. Sebab hingga saat ini belum ada pesawat domestik yang mengangkut penumpang dari Jakarta ke Pekanbaru.

"Mereka kita inapkan dan kita isolasi di hotel yang berada di dekat Bandara sambil menunggu ada penerbangan ke Pekanbaru," kata Erisman.

Selain rombongan mahasiswa Riau yang pulang dari Arab Saudi dan Thailand, juga ada empat santri Riau dari Malaysia. Empat santri ini juga bernasib sama dengan delapan mahasiswa Riau dari Arab Saudi.

Mereka juga tidak bisa kembali ke Pekanbaru karena tidak ada penerbangan domestik dari Jakarta ke Pekanbaru. Seluruh santri ini juga diinapkan dan diisolasi di hotel yang berada di dekat bandara. ''Yang santri dari Malaysia ini sudah duluan sampai di Pekanbaru, sejak tanggal 30 April sudah sampai di Jakarta,'' katanya.

Setelah sampai di Pekanbaru, rombongan mahasiswa dan santri dari luar negeri ini terlebih dahulu dikarantina di Gedung Balai Diklat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Riau yang berada di Jalan Ronggowarsito, Pekanbaru selama 14 hari.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait ditetapkannya Balai Diklat BPSDM Riau di Pekanbaru sebagai lokasi karantina mahasiswa Riau dari luar negeri. Pasalnya, lokasi tersebut berada di pusat kota Pekanbaru.

''Jadi masyarakat tidak perlu takut, virus ini tidak bisa menular melalui udara. Virus ini hanya bisa menular melalui percikan dahak, kemudian kontak langsung seperti bersalaman,'' kata dr Yopi.

Lebih lanjut dikatakannya, meskipun lokasi karantina berada ditengah kota dan dekat dengan pemukiman warga. Selama masa karantina para mahasiswa tersebut akan ditempatkan disatu ruangan dan mereka dijaga.

"Para mahasiswa tersebut akan dijaga oleh Satpol PP dan dipantau secara berkala kondisi kesehatannya oleh tim medis. Jadi tidak akan keluar sebelum masa karantina selesai," ujarnya.

Jika pada masa karantina selama 14 hari, para mahasiswa tersebut tidak menunjukkan gejala seperti penderita virus corona. Maka mereka akan dipulangkan, namun jika bergejala maka akan langsung dirawat dirumah sakit terdekat.

"Instalasi kesehatan di Riau sudah siap untuk melakukan perawatan terhadap para mahasiswa tersebut jika nantinya ada yang terinfeksi virus corona," sebutnya. ***