PALEMBANG - Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, Jumat (18/1/2019) IA (perempuan) datang kerumah Asri di Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim.

Kedatangan IA bermaksud untuk meminta sabu-sabu kepada Asri. Kebetulan IA datang, Asri pun lebih dulu menanyakan perihal utang sabu kepada IA.

Reka adegan pembunuhan IA (20) yang diperagakan oleh empat pelaku ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Senin (28/1/2019). Dalam adegan itu korban tewas setelah dipukul kayu balok, setelah itu diperkosa oleh pelaku.Reka adegan pembunuhan IA (20) yang diperagakan oleh empat pelaku ketika berada di Polda Sumatera Selatan, Senin (28/1/2019).

Namun saat itu IA mengatakan belum memiliki uang untuk membayar utang sabu-sabu tersebut. Karena utang belum dibayar, Asri pun kemudian meminta IA menunggu di dalam kamar.

Asri mengatakan akan mencarikan sabu-sabu untuk IA.Namun, Asri ternyata menyimpan amarah kepada IA yang tidak bisa membayar utang sabu-sabu yang ditagihnya.

Asri lalu menelepon empat rekannya, yakni Abdul Malik (22), Feri (30), DP (16) dan FB (16) untuk berkumpul di salah satu sekolah dasar (SD) kawasan Muara Enim sekitar pukul 22.00 WIB.

Di sana, Asri menyiapkan sabu untuk rekannya sembari membuat rencana pembunuhan terhadap IA. "Malam ini ada pekerjaan untuk kalian, bantu saya (bunuh IA). Tapi perkosa dulu," ujar pelaku.

Setelah sabu satu paket habis dipakai keempat pelaku, mereka langsung datang ke rumah Asri. IA pun terlihat berada di kamar sembari menunggu sabu yang ia minta kepada pelaku. Asri dan Malik langsung masuk ke kamar untuk memperkosa korban.

Setelah diperkosa, korban masih memberontak hingga akhirnya membuat Asri memanggil tiga pelaku lain yakni Feri, DP dan FB untuk memegangi korban.

Setelah korban dibekap oleh empat pelaku, Asri keluar rumah dan mengambil satu kayu balok untuk menghantam kepala IA hingga tewas. Dalam kondisi tak bernyawa, rupanya Malik masih tetap menyetubuhi korban.

Setelah tewas, tubuh korban dimasukkan ke karung dengan kepala dan kakinya diikat dengan kawat menjadi satu. Setelah itu, jasad korba langsung dibawa ke atas mobil. "DP yang beli bensin, saya yang bawa mobil. Kami langsung ke Ogan Ilir," ujar Asri.

Sesampainya di lokasi, Asri meminta pelaku Feri untuk membakar tubuh IA bersama spring bed yang dibawanya tersebut. Permintaan itu ternyata langsung ditolak Feri karena takut.

Adegan peradegan diperagakan Asri yang merupakan otak pelaku pembunuhan terhadap korban IA. "Hasilnya semua adegan sama dengan keterangan yang diberikan. Otak pelaku pembunuhan memang Asri," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol Yustan Alpiani disela-sela reka ulang.

Yustan melanjutkan, mereka belum bisa memastikan apakah korban salah satu kurir tersangka atau bukan. "Harus diselidiki lebih dulu, kalau pelaku memang adalah pengedar, motifnya karena utang narkoba," ujarnya.

Polisi terus mendalami terkait dengan kasus pembunuhan terhadap IA yang ditemukan tewas dengan tubuh terbakar.***