JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan, dua produsen mobil asal China berniat merelokasi pabrik mereka ke Indonesia. Hal itu sebagai imbas perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).

Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaluddin menuturkan, dua produsen mobil tersebut adalah BYD Automobile Co. Ltd yang merupakan produsen mobil listrik, dan Jianghuai Automobile Co. Ltd (JAC Motors), produsen kendaraan komersial.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto juga telah mengkonfirmasi niatan BYD itu.

"Perusahaan mobil listrik mau relokasi ada, BYD dan JAC," katanya, Rabu (10/7).

Kedua perusahaan menyampaikan niat berinvestasi, meski belum menyatakan komitmen soal besaran investasi. Saat ini, prosesnya baru tahap penjajakan, dan belum menentukan lokasi pabrik.

"(Industri) otomotif kita kan di Jawa Barat, tetapi kalau dia mau mendekatkan dengan sumber baterainya bisa juga di luar (Jawa)," imbuhnya.

Ia melanjutkan para investor tengah menunggu penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) terkait kendaraan listrik. Sebab, aturan main itu bakal menjadi payung hukum bagi investasi mereka di Indonesia.

Sementara itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pemerintah belum menuntaskan Perpres tentang Kendaraan Listrik. Ia mengaku pemerintah merevisi beberapa poin.

"Bukan mundur-mundur, kami menemukan masih ada yang kurang pas. Jangan nanti kami buat Perpres ternyata malah menghambat investasi," ujarnya.***