PEKANBARU - Penanganan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatera sejatinya terus dilakukan. Namun, titik panas (hotspot) masih terus bermunculan. Hari ini, Minggu (22/9/2019), citra satelit Terra/Aqua mendeteksi sebanyak 1.769 hotspot terdeteksi di Pulau Sumatera.

Dari jumlah 'panen' 1.769 titik panas di bawah level 50 persen tersebut, Provinsi Jambi menjadi daerah yang paling membara karena terdeteksi 799 titik panas. Lalu, Sumatera Selatan 619 titik dan Riau masih berada di posisi ketiga penyumbang hotspot sebanyak 211 titik. Kemudian, Bangka Belitung 71 titik, Lampung 43 titik, Kepulauan Riau 15 titik, Sumatera Barat delapan titik dan Sumatera Utara tiga titik.

"Hotpsot di Riau terbanyak ketiga dengan 211 titik yang tersebar di sembilan daerah. Yaitu Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Kampar, Kota Dumai, Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, Rokan Hilir (Rohil), Indragiri Hilir (Inhil) dan Indragiri Hulu (Inhu)," kata forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami di Pekanbaru, Minggu pagi.

Sedangkan, untuk di level confidence di atas 70 persen, citra satelit mendeteksi Riau menyumbang 150 titik yang diduga sebagai titik api. Yakni Inhil 44 titik api, Inhu 37 titik api, Pelalawan 21 titik api, Rohil 19 titik api, Kampar sembilan titik api, Bengkalis dan Dumai masing-maisng enam titik api, Meranti dan Kuansing masing-masing empat titik.

"Inhil masih membara dengan 44 titik api. Lalu didekatnya disusul Inhu 37 titik," tukasnya. ***