JAKARTA - Untuk kali pertama, PSSI bekerja sama dengan AFC dan UEFA menggelar General Secretary Academy (Akademi Sekretaris Jenderal) di Indonesia. Program ini akan berlangsung dua tahap dan pesertanya merupakan sekretaris jenderal dari semua asosiasi provinsi PSSI.

Untuk tahap pertama, workshop dilaksanakan dari tanggal 24-28 Juni 2019 dengan jumlah 17 peserta, dimana pada tahap kedua akan dilakukan pada tanggal 20-24 Agustus 2019.

Workshop GS Academy dibuka Sekertaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria. Tisha mengatakan agar sepak bola Indonesia bisa berkembang, dibutuhkan peran dari semua pihak, khususnya dari provinsi. “Bersama dengan anggota, PSSI dan Asprov harus melangkah kedepan bersama,”ujarnya.

Head of Member Association Services AFC , Domeka Garamendi mengatakan bahwa Indonesia dengan jumlah populasi terbanyak nomor tiga di Asia memiliki potensi besar untuk berkembang, dan potensi itu bisa dimulai dengan meningkatkan pembangunan sepak bola mulai dari provinsi.

UEFA dalam 5 hari kedepan akan memberikan support berupa presentasi mengenai pengalaman dan pengetahuan mereka dalam berorganisasi. Dimana pada hari pertama akan dilakukan pelatihan mengenai tata kelola organisasi yang baik dimana semua stakeholder harus memiliki visi dan tujuan yang sama.

Stewart Regan, konsultan  UEFA, yang juga mantan petinggi di Federasi Sepak Bola Skotlandia menekankan akan pentingnya peran sekertaris jenderal di provinisi dalam pengelolaan tata kelola, pengembangan, promosi, kontrol hingga regulasi permainan sepak bola. Dimana tata kelola yang baik itu harus yang efektif, efisien transparan, responsive dan mandiri. Perubahan dalam organisasi harus dimulai dengan integritas, membangun kepercayaan antara anggota. ***