BENGKALIS-Tragedi speedboat tenggelam di perairan Pantai Ketapang Selat Morong diduga membawa pekerja imigran ilegal (PMI) ke Malaysia, masih didalami pihak berwajib. Kasus ini ditangani Satreskrim Polres Bengkalis.

Kasatreskrim Polres Bengkalis AKP Meki Wahyudi, Minggu (16/1/2022), menjelaskan saat ini proses penyelidikan masih terus berjalan. Pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban yang selamat. Namun Kasat belum mau mengungkap lebih lanjut proses penyelidikan yang saat ini dilakukan. Menurut dia nanti akan disampaikan setelah proses lidik selesai dilaksanakan.

"Nanti hasil lidik saya sampaikan kalau sudah tertangkap," terang Meki.

Seperti diberitakan sebelumnya, speedboat yang tenggelam di perairan Pantai Ketapang Rupat diduga membawa pekerja imigran ilegal (PMI). Peristiwa naas itu terjadi Jumat malam sekitar pukul 19.30 WIB di sekitaran Selat Morong, Rupat.

Informasi sementara saat berlayar speedboat tersebut membawa 18 orang penumpang dan 3 anak buah speedboat. "Speedboat membawa diduga pekerja migran illegal (PMI) sebanyak 18 orang dengan 3 orang ABK. Tenggelam di perairan Selat Morong," ungkap Kasi Humas Polres Bengkalis, Iptu Edwi Sunardi, Sabtu (15/1/2022) malam.

Pencarian korban hingga saat ini masih tetap dilakukan di sepanjang pantai Ketapang Desa Sungai Cingam.  Ombak tinggi dan cuaca buruk jadi kendala pencarian korban speedboat tenggelam.

Tim gabungan Basarnas, Polair Dumai, Polair Bengkalis, TNI AL dan nelayan setempat masih terus melakukan pencarian di perairan Pantai Ketapang Selat Morong, Pulau Rupat.

Kepala Basarnas Pekanbaru Ishak melalui Humasnya Kukuh Widodo, dalam pencarian ini pihaknya menurunkan Kapal RB 218 Pos Dumai dengan krunya sebanyak 10 orang. "Tim pencarian sudah diturunkan pagi ini masing membagi tugas sesuai koordinat yang telah ditentukan, baik dari Basarnas, Polair, Polsek Rupat dan Nelayan serta TNI AL," terangnya.

Pencarian difokuskan untuk menemukan tiga orang yang masih hilang di perairan tempat speedboat tenggelam. Sementara dari pencarian sebelumnya sudah 14 orang dinyatakan selamat dan empat orang meninggal dunia.

Sementara Kapten Kapal Basarnas RB 218 Leni Tadika mengatakan, untuk upaya pencarian saat ini petugas mengalami kendala di lapangan, yakni kondisi cuaca atau ombak yang cukup tinggi di perairan.

"Ombak di perairan saat ini cukup tinggi, sekitar 2 sampai 2,5 meter di sekitaran wilayah Tanjung Jati. Untuk sementara kita memilih standby dulu, begitu cuaca membaik akan kita lanjutkan pencarian," tambahnya.***