PEKANBARU - Pengamat Politik Riau, Dr Panca Setyo Prihatin menilai Pilkada Bengkalis akan menyajikan 'pertarungan' yang cukup menarik karena setiap pasangan memiliki peluang sama.

Dosen Universitas Islam Riau ini mengatakan, secara keseluruhan empat Paslon yang maju ini sudah terdapat calon yang berasal dari Mandau dan Pinggir. Sebab, dua kecamatan ini menjadi penentu pemenangan Pilkada Bengkalis.

Sebagai informasi, Mandau dan Pinggir kini sudah terpecah menjadi empat kecamatan yakni Mandau pecah menjadi Kecamatan Mandau dan Batin Solapan, sedangkan Pinggir pecah menjadi Pinggir dan Tualang Mandau. 

Empat orang yang berasal dari Mandau - Pinggir ini adalah Kaderismanto, Abi Bahrun, Samsu Dalimunthe dan Kasmarni. 

Dalam Pilkada, jelas Panca, indikator yang paling rasional adalah kantong suara partai, kantong suara identitas dan kantong suara orang-orang yang sudah pernah bersentuhan dengan wilayah tersebut. Biasanya kandidat akan memelihara basis ini semaksimal mungkin.

Dicontohkan Panca, Bakal Calon Bupati Kasmarni yang merupakan istri dari Bupati Amril jika dilihat secara geopolitik sudah memenuhi unsur keterwakilan identitas di Mandau - Pinggir dan juga sudah pernah bersentuhan dengan tokoh disana.

"Itu basis tradisional dan emosional. Karena dari dulunya memang begitu, kalau mau menang Pilkada Bengkalis, harus bisa menguasai Mandau dan Pinggir," kata Panca kepada GoRiau.com, Senin (14/9/2020).

Terkait posisi PKS yang menjadi pemenang di Mandau-Pinggir, menurut Panca, juga akan menjadi modal bagi Abi Bahrun, sekalipun Abi Bahrun secara identitas bukan murni orang Mandau-Pinggir. 

"Potensi suara dia (Abi Bahrun) adalah kantong suara partai. Jadi tinggal nanti bagaimana mesin pemenangan bergerak dan bisa meyakinkan masyarakat, karena PKS bisa dikatakan menguasai 1/7, ada 6/7 lagi yang mesti 'diolah' oleh semua Paslon," jelasnya 

Yang jelas, Panca berharap Pilkada Bengkalis kali ini bisa memberikan edukasi politik yang baik bagi masyarakat. Sebab, selama ini masyarakat terjebak dalam politik transaksional. Masyarakat harus diajak untuk berpartisipasi mau dibawa kemana Bengkalis lima tahun kedepan. 

Lebih jauh, terkait perolehan suara lima orang kandidat yang pernah bertarung di Pileg lalu, memang diakui Panca bisa menjadi tolok ukur, tapi itu hanya sebagian kecil dari semua indikator dalam melihat peta politik.

Untuk diketahui, berikut perolehan lima kandidat yang ikut bertarung di Pileg 2019 silam: Abi Bahrun (3.119 suara di Mandau), Samsu Dalimunthe (5.083 suara di Batin Solapan), Bagus Santoso (4.199 suara di Bengkalis), Kaderismanto (2.702 suara di Mandau) dan Indra Gunawan Eet (22.310 suara di Bengkalis) 

"Untuk menjadi indikator boleh. Tapi itu bukan satu-satunya tolok ukur di Pilkada. Suasana kebatinan Pileg dan Pilkada itu beda. Pileg itu konstestan banyak, kebutuhan suara tidak besar, kalau Pilkada itu memang beda, dia lebih kepada apa hasil kerjanya selama ini? Intinya semua masih berpeluang menang," tutupnya.

Berikut Paslon yang akan bertarung di Pilkada Bengkalis:

- Indra Gunawan Eet - Samsu Dalimunte (Golkar dan Perindo)

- Kasmarni - Bagus Santoso (PAN, Nasdem, PBB, Gerindra, dan Demokrat

- Kaderismanto - Sri Barat alias Iyeth Bustami (PDIP dan PKB)

- Abi Bahrun - Herman Ahmad (PKS dan PPP).***