PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto, mengapresiasi masyarakat Riau yang sampai hari ini masih konsisten untuk tetap menjalankan aktivitas bertani, meski minim perhatian dari pemerintah.

Mestinya, para petani ini, kata Hardianto, diberi perhatian khusus untuk menunjang aktivitas pertaniannya. Baik bantuan seperti pupuk maupun sarana dan prasarana.

GoRiau Wakil Ketua DPRD Riau, Hardian
Wakil Ketua DPRD Riau, Hardianto.
"Pemerintah harus konsisten terhadap lahan tidur, saya pernah mendapati kelompok tani di Bantan, Bengkalis. Lahan mereka tak bisa diolah karena abrasi, kalau mereka tak diperhatikan, ya percuma saja program swasembada pangan," ujar Hardianto, Selasa (24/5/2022).

Kemudian ada pula daerah di Rokan Hilir yang berasnya dibeli murah oleh pengusaha dari Sumatera Utara, karena sulitnya mencari pihak yang mau menjemput padi di daerah tersebut.

Dengan minimnya perhatian dari Pemprov ini, Hardianto merasa perlu dilakukan langkah awal untuk memulai program swasenbada pangan. Setelah itu baru bisa dilakukan upaya peningkatan produksi.

"Ekonomi dan infrastruktur memang penting, tapi kebutuhan pangan harus dipikirkan. Itu hal yang sangat substansial dalam kehidupan masyarakat," tuturnya.

Untuk memulai keseriusan di bidang swasembada pangan, menurut dia, tak begitu memakan biaya mahal jika dibandingkan pembangunan gedung-gedung infrastruktur. Yang penting hulu ke hilir nya sudah tersistem.

"Bina para petani ini, jangan terjebak pada tengkulak, kalau perlu bentuk BUMD di bidang pertanian. Sehingga gabah masyarakat bisa dijaga, kan itu bisa membuat harga beras relatif stabil," tuturnya.

Pemerintah di Sumbar, sambung Hardianto, sangat mendukung semua aktivitas pertanian, bahkan mereka mempersiapkan bengkel mobile yang siap memperbaiki semua alat pertanian.

"Makanya, saya sangat apresiasi semua petani di Riau yang masih konsisten, mereka adalah pejuang pangan. Kalau kepala daerah tak sanggup memberi perhatian, biar saya yang jadi kepala daerah," tutupnya sambil bercanda. ***