PEKANBARU, GORIAU.COM - Pustaka Wilayah (Puswil) Provinsi Riau Soeman HS menjadi pelopor pustaka yang menyediakan Electronic Library (E-Library). Dimana saat ini sudah tersedia sebanyak 14.000 judul buku yang disediakan dalam bentuk e-book.

Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Riau, Chairul Riski, Selasa (29/4/2014), menjelaskan, seluruh buku elektronik tersebut bisa diakses di Puswil Soeman HS menggunaka e-kios yang sudah disediakan pihak pustaka.

"Ada sebanyak 50 unit e-kios (komputer, red) yang disediakan untuk mengakses e-book yang berjumlah 14.000 judul buku. Seluruhnya diakses secara gratis," kata Riski.

Yang lebih membanggakan, keseluruhan e-book tersebut disediakan di luar judul buku yang dimiliki Puswil Soeman HS. Dimana buku cetak yang tersedia saat ini sebanyak 722.600 buku, namun belum semuanya di-stock opname-kan.

Sejauh ini, baru sekitar 200.000 judul buku yang sudah di-stock opname-kan. Sementara sisanya dijelaskan Riski akan diselesaikan hingga akhir Juni 2014. "Jadi e-book yang kita sediakan saat ini di luar buku yang sudah kita punya," tambah Riski.

Karena pertama kali di Indonesia, e-library Puswil Soeman HS baru bisa diakses oleh perpustakaan nasional. Sementara perpustakaan provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh Indonesia belum terkoneksi.

"Sudah ada beberapa daerah yang berkunjung dan ingin membuat e-library seperti kita, dan kita terbuka. Namun saat ini memang masih dalam tahap pemantapan dan pematangan," kata Riski.

Namun ada kelemahan e-library yang disediakan Puswil Soeman HS saat ini, dimana seluruh e-book yang tersedia masih berbahasa inggris. Hal ini dikarenakan memang link dan koneksi yang tersedia baru terhubung dengan e-book luar negeri.

Dijelaskan Riski, sejauh ini belum ada penerbit dan penulis di Indonesia yang mau hasil karyanya diakses secara umum. "Karena itu tadi, takut disalahgunakan dan diperbanyak tanpa melihat kode etik hak cipta," kata Riski.

Namun dirinya mengaku sudah ada beberapa yang menawarkan, namun pihak pustaka yang belum berani menerima. "Kita juga melihat keaslian e-book yang ditawarkan, apakah memang betul dari penulis dan penerbit asli atau malah sebaliknya, bajakan dari oknum yang tidak bertanggung jawab," jelas Riski.***