KAMPAR - Peran Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kampar diperlukan untuk pencanangan agar penurunan stunting di wilayah setempat yang dilakukan bisa terlaksana lebih baik.

Kemudian, berdasarkan Kemenbapenas nomor KEP 42/.PPN/HK/04/2020 tentang penetapan perluasan 260 kabupaten/kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2021, Kabupaten Kampar termasuk salah satu didalamnya.

Hal tersebut disampaikan Bupati Kampar, H Catur Sugeng Susanto SH MH saat membuka pencanangan gerakan TP-PKK bebas stunting bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kampar tahun 2021 yang dilaksanakan di Taman Kreasi Desa Semalam Nenek, Kecamatan Tapung Hulu, Rabu (14/7/2021).

Lebih lanjut, sesuai dengan tema pencanangan stunting kerjasama TP-PKK kabupaten kampar, PT RAPP serta OPD terkait, "gerakan bebas stunting oleh TP-PKK kampar", bahwa atas instruksi Presiden Joko Widodo setiap kabupaten/kota harus komit dalam pencegahan penurunan stunting.

Sampai saat ini, Kabupaten Kampar sendiri telah tiga tahun melakukan program pencegahan stunting dimulai tahun 2019 yang lalu. Selama tiga tahun kampar telah melakukan intervensi penurunan stunting baik secara intervensi gizi maupun secara intervensi gizi spesifik.

Dalam menjalankan program diatas, yang perlu dilaksanakan adalah memfokuskan  terhadap 1.000 HPK (1.000 hari pertama kehidupan), ibu hamil, bayi usia 0-2 tahun dengan rutin melaksanakan Program PMT Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Namun demikian, ini tidak hanya tugas dan tanggung jawab Dinas terkait dan TP-PKK, tetapi ini tugas semua pihak yang ada di Kabupaten Kampar. Untuk itu kepada para Camat dan Kades agar memastikan seluruh masyarakat mendata dalam mencegah stunting betul-betul terprogram dan teranggarkan dalam Dana Desa atau Alokasi Dana Desa.

Sementara itu, Ketua TT-PKK Kabupaten Kampar, Hj Muslimah Wati Catur dalam laporannya menyampaikan, bahwa dalam  pencanangan pencegahan stunting sendiri yang dimulai pada tahun 2019 dengan lokus terhadap 10 desa, 7 kec dan 7 desa bebas stunting tahun 2020.

Sementara tahun 2020 lokus stunting sebanyak 16 desa dan hasil bebas stunting tahun 2021 sebanyak 10 desa. Sedangkan untuk tahun 2021 lokus sebanyak 19 desa  di 10 kecamatan serta 13 wilayah kerja Puskesmas.

Untuk Desa Senama Nenek sendiri dengan jumlah balita sebanyak 266 orang dan jumlah stunting sebanyak 87 orang atau dengan persentase sebanyak 33,93%. Perlu diketahui juga untuk tahun 2022 hal ini lokus  direncanakan sebanyak 18 desa, dimana lokus ini (berdasarkan) hasil ePPGM (elektronik Pencatatan Pelapiran Gizi Berbasis masyarakat) tahun 2020.

Hadir juga pada acara tersebut Stake Holder Relation Manager Wilayah Kabupaten Kampar dan Kuansing, Andresman, Ketua Pokja IV TP-PKK Riau, Romisis SIP MKes, Kapolsek, Iptu  Eramafo, Danram, Taufik Shihombing, Camat Tapung Hulu, Sutani Rahmat, Kades Senema Nenek, Rahman Chan.***