PEKANBARU - Perekonomian Provinsi Riau tumbuh melambat. Pada triwulan II 2019, pertumbuhan ekonomi Riau tercatat sebesar 2,80 persen year on year (yoy), melambat dibandingkan triwulan I 2019 yang sebesar 2,87 persen yoy.

Kadiv Advisory Pengembangan Ekonomi KPw Bank Indonesia Provinsi Riau, Teguh Setiadi mengatakan, bahwa pelambatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh melambat dari 5,07 persen yoy pada triwulan I 2019 menjadi 5,05 persen yoy pada triwulan II 2019.

Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi Sumatera tercatat meningkat dari 4,55 persen yoy pada triwulan I 2019 menjadi 4,62 yoy pada triwulan II 2019.

"Dari sisi penggunaan, perlambatan pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan II 2019 bersumber dari konsumsi pemerintah. Yaitu dipicu oleh redanya intensitas pengeluaran belanja Pemilu yang telah terlaksana pada awal triwulan II 2019. Serta penurunan APBD Riau tahun 2019," kata Teguh dalam acara Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Riau Periode Agustus 2019 di aulau serbaguna BI Riau, Kamis (10/10/2019).

Sedangkan, perlambatan dari sisi lapangan usaha bersumber dari industri pengolahan, konstruksi dan masih berlanjutnya kontraksi pertambangan akibat natural declining.

"Industri pengolahan mengalami perlambatan seiring dengan berlalunya aktivitas Pemilu. Sedangkan melambatnya kinerja konstruksi dipengaruhi oleh berkurangnya intensitas konstruksi karena banyaknya hari libur, serta telah berlalunya carry over penyelesaian infrastruktur strategis di Riau," jelasnya. ***