N'DJAMENA -- Presiden Chad, Idriss Deby Itno, tewas setelah tertembak saat perang melawan pemberontok di Sahel pada Selasa (20/4/2021).

Dikutip dari Kompas.com, Deby yang berusia 68 tahun telah berkuasa selama tiga dekade dan baru saja terpilih kembali.

Militer Chad pada Senin (19/4/2021) mengumumkan, pertempuran itu menewaskan sekitar 300 pemberontak dari Front for Change and Concord (FACT) Chad.

Sementara itu FACT mengklaim bahwa Deby terluka, tetapi laporannya belum dikonfirmasi oleh sumber-sumber resmi.

''Deby baru saja mengembuskan napas terakhirnya membela negara yang berdaulat di medan perang dalam akhir pekan,'' kata juru bicara Jenderal Azem Bermandoa Agouna di tv pemerintah yang dikutip AFP.

Deby pernah berkarier di militer yang merebut kekuasaan di bekas koloni Perancis itu setelah kudeta 1990.

Ia terpilih kembali sebagai Presiden Chad dengan hampir 80 persen suara pada Senin malam (19/4/2021).

Para menteri dan petinggi militer pada Senin berkata, Deby berada di medan perang pada Sabtu dan Ahad (17-18/4/2021) setelah pemberontak melancarkan serangan dari pangkalan belakang di Libya, pada pemilu tanggal 11 April.

Hasil pemilu itu tidak ditentang, meski diwarnai perpecahan oposisi, seruan boikot, dan demo yang terlarang atau dibubarkan.***