SEKARANGkita sedang menjalani ibadah puasa dibulan Ramadhan, dimana bulan ini adalah bulan penuh rahmat dan mulia bagi umat Islam diseluruh dunia.

Kondisi dan situasi pada dunia yang sedang diterjang oleh dampak musibah penyebaran wabah penyakit menular Coronavirus Disease 2019 (Covid’19) atau yang dikenal oleh masyarakat kita dengan virus corona, dimana setiap daerah-daerah kota khususnya dan Ibukota di Negara kita sudah melakukan penerapan ‘pembatasan sosial berskala besar’ (PSBB) maka terjadilah perubahan pada seluruh sendi berkehidupan kita harus berubah secara total dan harus patuh pada peraturan pemerintah serta disiplin dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-harinya.

Perubahan sendi kehidupan inilah yang menjadi faktor penentu dari sebuah proses pembelajaran yang nyata setelah dilakukan dirumah saja, mulai dari sekolah diliburkan, universitas ditutup, masjid ditutup, semua fasilitas transportasi ditutup sementara, sebisanya berkantor harus dari rumah (menggunakan media teknologi informatika) dan pelayanan fasilitas publik serta toko-toko dibatasi gerak waktunya bahkan hingga tradisi pulang kampungpun ditiadakan dan dilarang oleh pemerintah kita. Inilah proses pembelajaran dari penyebaran virus corona yang sangat membahayakan buat nyawa manusia.

Setiap Negara di dunia ini melakukan standard aturan ini sebab begitu ada seseorang yang tertular maka penyebaran begitu cepat dan mematikan buat yang terpapar oleh virus tersebut. Kondisi dan situasi pandemik sekarang ini di negara kita berpedoman pada Keputusan Presiden No.15 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Coronavirus Diserse 2019 dan Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Covid-19 sebagai Bencana Nasional.

Setiap hari pada jelang waktu sore akan tiba saatnya Pemerintah kita melalui siaran langsung bagi seluruh media untuk penanganan virus corona dengan penampilan juru bicara pemerintah melalui bapak Achmad Yurianto yang selalu mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tetap dirumah saja, rajin cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir, gunakan masker apabila ada keperluan yang sangat mendesak harus keluar rumah (gerakan Wajib Masker), lalu Jaga jarak (social distancing) sekitar 2 meter antar sesama manusia serta jangan sentuh barang-barang sembarangan. Ini guna mencegah penularan yang akan begitu cepat terjadi dengan adanya virus corona di daerah tersebut.

Hal-hal lain yang selalu diingatkan adanya upaya untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan disekitar rumah dan selalu hindari adanya kerumunan orang banyak (tetap selalu Jaga Jarak) terutama di pasar. Hidup secara disiplin dan taat aturan (Protokol covid-19) selalu menjadi kunci penutup penyampaian selain laporan Pemerintah kepada masyarakat tergejala, orang sakit, meninggal, artinya seluruh penerapan pelaksanaan PSBB yang dilakukan oleh daerah-daerah akan berjalan dengan baik, diketahui penerapan selama 14 hari harus dilakukan dengan efektif, benar dan disiplin serta selalu patuh pada peraturan provinsi daerah masing-masing, bahkan jika laporannya masih bertambah terus yang tertular, terjangkit virus corona, sampai jumlah meninggal dunia maka penerapan PSBB tahap selanjutnya terus akan dilanjutkan pada tahap berikut. PSBB harus terus dievaluasi agar tujuan akhirnya dapat mengendalikan epidemiologinya dalam 14 hari akan terus dilaksanakan.

Hari ini adalah hari memperingati Pendidikan Nasional kita tanpa ada upacara di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya. Dalam situasi bencana ini, sungguh berbeda dan sungguh membuat kita tetap sadar diri bahwa ada hal yang penting dibalik adanya bencana ini yaitu pembelajaran dari sisi kehidupan agar bisa hidup sehat dan hidup bersih. Oleh karena itu, Kemendikbud mempunyai tema cukup spesifik dari dibalik hikmah bencana ini maka kita harus bisa ‘Belajar Dari Covid-19” penyampaian ini diutarakan oleh Menteri Pendidikan Bapak Nadiem Anwar Makarim.

Dalam Pedoman penyelenggaraan Hardiknas Tahun 2020 Kemendikbud tetap menyelenggarakan Upacara Bendera, namun dilakukan secara terpusat, terbatas dan memerhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah, hal ini dilakukan agar tidak mengurangi makna, semangat dan kekhidmatan momentum hari pendidikan.

Ini virus baru yang menyebabkan demam dan flu serta memicu pneumonia, tidak ada manusia yang kebal terhadap virus ini. Virus ini sangat menular dan menyebar seperti flu biasa bahkan lebih buruk, corona virus hidup di ingus, air liur dan hidup dipermukaan logam dan plastic berhari-hari (berada pada tempat umum-umum tertentu).

Dirumah saja mengapa? Karena sangat besar peluang kita terpapar virus ini, diperkirakan setengah populasi dunia akan terkena covid-19, artinya kalau tidak kita yang tertular bisa jadi kawan kita. Kita bisa menjadi tempat berkembang biak virus ini menjadikan hidung sebagai mesin pembuatnya. Jika kita tidak menjaga kesehatan fisik badan maka kita bisa menjadi penular bagi orang-orang yang rentan yaitu orang tua, orang memiliki riwayat sakit ashma, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Sebaliknya kita harus bisa mengkonsumsi makanan minuman yang bergizi, olahraga dan cukup istirahat agar dapat menghentikan penyebaran virus ini. Bagian ini yang menyadarkan kita pentingnya belajar ilmu pengetahuan untuk tetap hidup secara sehat dan berguna untuk orang lain. Ini kebalikan kenyataan dari yang terjadinya jaga jarak sosial antara manusia tapi justru jarak adanya kedekatan saling memperhatikan diantara kita manusia semakin dekat akhirnya (hukum terbalik berdampak efek positif dari social distancing)

Belajar dari Covid-19 artinya kita seluruh rakyat ini wajib merasa betapa pentingnya segi Pendidikan dan Kesehatan bagi sumber manusia daya (SDM). SDM yang dimiliki oleh bangsa ini cukup sangat banyak tapi kemungkinan yang memiliki kualitas masih kurang. Sebab akibatnya kita sering lalai untuk terus mau belajar dan memiliki keinginan untuk bisa belajar.

Manusia tak pernah lepas dari aktifitas belajar karena belajar itu sangat penting bagi kehidupannya. Keunggulan SDM juga sangat tergantung kepada seberapa banyak mereka menggunakan rasio, anugerah Tuhan untuk belajar dan memahami ayat-ayat Allah SWT, hingga dalam Al-Qur’an dinyatakan Tuhan akan mengangkat derajat orang yang berilmu ke derajat yang luhur (lihat: Qs.Al- Mujadilah:11). Belajar yang sukses selalu diikuti oleh kemajuan tertentu yang terbentuk dari pola pikir dan berbuat. Beberapa bentuk kemajuan yang dicapai dari belajar yaitu memiliki motivasi, semangat, penguasaan keterampilan dan ilmu pengetahuan serta pengembangan kejiwaan yang konsisten.

Proses pembelajaran adanya hasil perubahan pada diri individu baik aktual maupun potensial dengan memiliki kemauan belajar dari 4 konsep dasar yaitu apa, siapa, dimana, kenapa dan bagaimana. Aktifitas belajar ini sesuai aplikasi dalam bulan Ramadhan yang sedang kita jalani dengan sangat bahagia bersama keluarga dirumah saja. Itulah untuk mengetahui segala dasar-dasar ilmu pengetahuan yang dapat kita pelajari dengan seksama.

Sudah hampir 2 bulan aktifitas harian kita terganggu karena covid-19 sebab musabab ini bisa telah dipelajari dengan sungguh bijaksana dan bertanggungjawab. Sungguh benar kita secara menyeluruh sudah mempelajari dengan baik covid-19 yang melanda dunia saat ini. Bahwa covid-19 menyadari kita ilmu pengetahuan dunia Pendidikan Kesehatan untuk saling mengikat Aturan hidup dengan cara Disiplin, patuh dan taat pada jenjang menjalani kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

Secara komprehensif (menyeluruh) bahwasannya pendidikan kesehatan bagi masyarakat sangat penting sekali, bagaimana paparan jelas diatas secara tanpa disadari semuanya hanya tentang pendidikan dari ilmu kesehatan. Ilmu kesehatan masyarakat adalah kiat dasar untuk mencegah dari penyakit, sanitasi lingkungan dan pengendalian penyakit infeksi (menular) ditengah masyarakat.

Ilmu kesehatan masyarakat merupakan dasar-dasar pedoman agar dapat hidup bisa berjalan diatas aturan kehidupan sebagaimana mestinya. Hidup sehat berarti sadar dengan pola hidup untuk menjaga makanan dan minuman yang di komsumsi sehari-hari. Di Negara kita masyarakat selalu memiliki masalah-masalah kesehatan akibat dampak dari pencemaran lingkungan. Lebih baik mencegah penyakit daripada mengobatinya, semboyan yang terus digenjarkan oleh para tenaga medis di rumah sakit.

Kita sebagai masyarakat sering kali lepas kendali tanpa sadar telah berbuat salah dalam menjaga lingkungan, sebagai contohnya sering buang sampah tidak pada tempatnya, sering meludah di sembarang tempat dan bahkan sering lupa mencuci tangan jika hendak ingin makan. Fenomena ini bisa menjawab dampak musibah virus corona yang sedang terjadi saat ini.

Kesadaran kita bagaimana pentingnya hidup bersih dan sehat. Faedah menerima Ilmu pengetahuan tanpa praktek yang benar akan berdampak sia-sia dalam waktu mempelajarinya, lebih baik masyarakat langsung menjalaninya secara anjuran, aturan dan tata tertib yang baik. Sebagai masyarakat, kita sadar pentingnya ilmu pengetahuan selalu membuat hidup ini sangat berarti sekali.

Dibalik kondisi dan situasi yang sungguh berupa bencana buat kita semua, inshaAllah ada hikmah dibaliknya. Pada segi ekonomi yang semakin merosot drastis serta nyata di alami oleh masyarakat lapisan bawah, namun pemerintah kita tidak akan tinggal diam. Inilah saatnya memberikan praktek langsung dari hasil proses belajar, saling membantu dan saling memperhatikan antar sesama. Belajar juga merupakan ibadah.

Mudah-mudahan keadaan ini cepat terlewati dengan hidup belajar dan disiplin. Dibalik semua musibah bencana non alam ini, dengan adanya Pandemi penyebaran penyakit menular tetapi kita tetap semangat untuk terus berkarya dan tetap kreatif untuk belajar.

Jangan ragu melangkah, gapai harapan dan pindah dari usaha satu ke usaha yang lain dalam bekerja, InshaAllah akan selalu mendapat kemudahan dan ada hikmah yang mendalam disini karena kita hanya manusia biasa, manusia yang mampu akan segeralah bantu yang kurang mampu. Tetap menjadi Manusia yang berilmu dan berpengetahuan yang sangat luhur kedudukannya disisi Allah SWT, seperti apa yang dikemukakan Al-Nahlawy bahwa keutamaan guru sangatlah besar, sehingga Allah SWT menjadikannya sebagai tugas yang diemban Rasulullah SAW.

Siapa yang bekerja pada bidang pendidikan maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan santun dalam tugasnya itu. Kasih sayang, sabar, cerdas, tawadhu (rendah hati), bijaksana, pemberi maaf merupakan seluruh kompenen (orang tua dan guru) untuk membangun dunia pendidikan kita. Pandemi wabah penularan penyakit mempengaruhi kita semua dari guru, pedagang, mahasiswa, gojek, pegawai, pengusaha makanan/minuman/pakaian dll, supir, buruh dan seluruh olahragawan Indonesia, kita buktikan bahwa dapat menjalani sesuatu yang berharga dan bahagia bersama keluarga #DirumahSaja14hari. Jangan lupa Selalu Berdoa.Penulis: Adalah Aktivis Pendidikan, Pengajar dan Anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PII)