PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melakukan upaya untuk mencegah terjadinya abrasi di daerah pesisir pada pulau terluar, seperti Pulau Rupat, Rangsang dan Bengkalis. Dimana sepanjang 167,22 kilometer (km) daerah pesisir di Provinsi Riau terdampak abrasi pada tiga pulau.

Selain meminta dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Kemaritiman dan Investasi, juga dibentuknya Satuan Tugas Percepatan Pemulihan Kawasan Pesisir dan Laut di Pulau Terluar Provinsi Riau.

Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, bahwa Provinsi Riau tidak bisa bergantung terus pada sektor minyak dan gas (migas).

"Kita ubah sektor perekonomian Provinsi Riau menjadi pertanian, perikanan dan UMKM yang langsung menyentuh kepada masyarakat dampaknya," kata Syamsuar kepada GoRiau.com, Sabtu (18/1/2020).

Dengan terbentuknya Satgas Percepatan Pemulihan Kawasan Pesisir dan Laut di Pulau-pulau perbatasan dengan Malaysia di wilayah Provinsi Riau yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Yan Prana Jaya, diharapkan mampu mengurangi abrasi di Riau.

"Adapun langkah aksi dalam 5 tahun ke depan, antara lain implementasi teknologi break water (pemecah gelombang), pengelolaan mangrove, pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, penertiban perdagangan arang mangrove dan pembangunan titik suar," jelas Syamsuar. ***