PANGKALAN KERINCI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan akan segera menggelar rapid test atau tes cepat untuk pegawai di lingkungan Pemkab.

Kegiatan ini menjadi upaya pemutus mata rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Tes cepat akan dilakukan secara berkala dengan sitem drive thru agar menghindari penciptaan kerumunan dan mematuhi protokol pencegahan covid-19 tentang phsycal distancing.

Pemerintah Kabupaten akan mengagendakan rapid test bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Pelalawan. Terutama yang berdomisili di Pekanbaru.

"Karena sebagian besar pegawai Pemkab berdomisili di Pekanbaru, rapid test perlu dilakukan," kata Bupati Pelalawan, HM Harris, Kamis (16/4/2020).

Rencana rapid test bagi pegawai di lingkungan Pemkab Pelalawan tersebut, akan dilakukan secara berkala. Hal ini untuk menghindari adanya PNS Pelalawan yang positif Covid-19.

"Pegawai dan karyawan kita 80 persen tinggal di Pekanbaru. Rapid test bagi pegawai negeri yang tinggal di Pekanbaru akan dilakukan secara berkala," sebutnya, kepada GoRiau.

Tak hanya rapid tes, Bupati Pelalawan HM Harris juga meminta agar pejabat darah yang berdomisiki di Kota Pekanbaru bertempat tinggal di Ibukota Pangkalan Kerinci, selama pandemi Corona berlangsung.

"Kita anjurkan kepala dinas untuk tinggal di Ibukota Pangkalan Kerinci, selama pandemi Corona ini," katanya kepada GoRiau, usai penyerahan bantuan paket sembako PKK di Pangkalan Kerinci.

Hal itu, jelas Bupati Harris, agar pejabat dan keluarganya tidak beresiko tertular virus Corona. Mengingat saat ini, Kota Pekanbaru telah menjadi zona merah penyebaran Covid-19.

"Ini gunanya apa, kalau tinggal di Pekanbaru beresiko tertular virus Corona baik dia sendiri maupun keluarganya," ujarnya.

Selain itu, agar pejabat daerah menyadari bahwa upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 lebih prioritas dari agenda lainnya di luar daerah.

"Kita sepakat apa yang dianjurkan dewan, dinas yang tidak ada berlelentingan agar tidak keluar dari Pelalawan. Bagi pegawai yang tinggal di Pekanbaru juga harus mentati protokol kesehatan," tandasnya, kepada GoRiau.*