PEKANBARU – Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di RW 07 dan RW 05, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau, berterima kasih kepada tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Riau (Unri) 2022.

Sebab, program bertemakan ''Peningkatan Manajemen Pemasaran Digital dalam Mengembangkan Ekonomi Kreatif di Kelurahan Air Dingin Kota Pekanbaru'', yang digelar tim mahasiswa KKN Abdimas Unri 2022, telah memberi mereka pengetahuan tentang cara memasarkan hasil produksinya secara digital.

GoRiau Tim mahasiswa KKN Abdimas Unri
Tim mahasiswa KKN Abdimas Unri 2022 berfoto dengan pelaku UMKM di RW 05 Kelurahan Air Dingin. (ist)

Dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN Abdimas Unri 2022 Dr Neni Hermita, S.Pd MPd, mengatakan, dengan memiliki pengetahuan tentang pemasaran secara digital, diharapkan usaha yang dijalankan para pelaku UMKM di Air Dingin semakin berkembang ke depannya.

Di RW 07, tim mahasiswa KKN Abdimas Unri 2022 membantu pemasaran usaha dodol ''Kelamai Mak Mei-Mei'' menggunakan teknologi digital.

Bimme Dwirianse selaku ketua pelaksana, mengatakan, mahasiswa KKN Abdimas Unri 2022 tidak hanya mengajarkan cara memasarkan secara digital, namun juga membantu pengemasan dan pembuatan logo produksi ''Kelamai Mak Mei-Mei''.

"Karena dalam bazar yang dilakukan selama ini, konsumen lebih tertarik dengan packaging yang menarik dan unik,'' terang Mainar, pemilik usaha ''Kelamai Mak Mei-Mei'', Kamis (11/08/2022).

''Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa KKN. Semoga ke depannya usaha ini akan terus berkembang,'' harapnya.

Sementara di RW 05, Kelurahan Air Dingin, tim mahasiswa KKN Abdimas Unri 2022 membantu pemilik usaha jamur tiram memasarkan hasil produksinya secara digital.

''Ibu-ibu, sekarang walau di rumah kita juga bisa menjajakan produk. Kita bisa memasarkan lewat Whatsapp, Instagram, Facebook, dan banyak lagi sosial media yang dapat kita gunakan sekarang,'' jelas ketua pelaksana, Precian, Kamis (11/8/2022).

Pelaku usaha jamur tiram, Eva, mengaku sangat beruntung telah dibantu mahasiswa memasarkan produk secara digital.

''Kami berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah bersedia membantu mempromosikan dan memasarkan secara digital,'' ujar Eva.

Precian menambahkan, pengetahuan mengenai pengemasan produk yang minim pada UMKM turut memengaruhi tingkat penjualan. Sebab, produk yang dihasilkan terlihat kurang menarik dan terkesan monoton.

''Para pelaku UMKM ini masih kurang menyadari pentingnya branding dan digital marketing sebagai parameter kemajuan dan keberhasilan usaha,'' ucapnya.***rls