PEKANBARU - Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Riau menyatakan telah memecat Wakil Sekretarisnya, Khalid Junaidi dari kepengurusan. Dikarenakan pihak tersebut telah dianggap bersalah, yakni memecah persatuan ulama dan umat, serta menyinggung Ustad Abdul Somad (UAS).

Hal itu disampaikan Ketua PWNU Riau Rusli Ahmad, dalam konferensi pers di kantornya, Senin, (7/5/2018), dan berharap hubungan antara ulama dan UAS tetap terjalin dengan baik sebagaimana mestinya. Pasalnya, akibat sikap Khalid Junaidi ini, UAS sempat menyatakan ingin membatalkan kedatangannya ke Pekanbaru untuk memberikan tausiyah yang menjadi salah satu dari rangkaian acara dalam Apel Akbar PWNU Riau itu.

"Kita sudah memecat Wakil Sekretaris Khalid Junaidi, karena sudah menimbulkan perpecahan ulama dan umat, sehingga sampai detik ini ada pernyataan dari UAS, ingin membatalkan tausiahnya besok, pukul 16.00 Wib," ungkapnya.

Rusli Ahmad menjelaskan, pemecatan yang dilakukan secara tidak hormat tersebut merupakan bentuk hukuman terberat dari pihak PWNU.

"Karena hukuman kita yang paling berat itukan adalah pemecatan secara tidak hormat. Mudah - mudahan permintaan UAS, yang ingin supaya orang yang memfitnah dia atau mencemarkan nama baik dia dihukum, sudah kita penuhi.

Sementara itu, meskipun sempat mendapat kabar mengenai keinginan UAS untuk membatalkan tausiahnya, namun sampai hari ini, Rusli Ahmad mengkonfirmasi belum ada pernyataan resmi dari beliau terkait hal itu.

"Tapi kita sampai hari ini, belum ada kabar resmi dari UAS bahwa beliau akan membatalkan tausiahnya besok. Jadi, kita percaya, UAS inikan ustad yang bukan sembarang ustad lagi, sudah menjadi ustad umat dunia bahkan, kita berharap dengan sikap yang telah kita lakukan ini, dapat mengetuk pintu nurani UAS, sehingga tidak membatalkan tausiyahnya," pungkasnya. ***