PEKANBARU - Gadis belia berinisial Ts yang menjadi salah satu korban, mengaku jika dirinya baru beberapa minggu ini ikut atau bergabung bersama WMP. "Biasanya Dia (WMP) yang tawarkan kalau ada tamu," ujarnya.

Bahkan, gadis berusia 17 tahun ini pun blak-blakan bercerita kepada GoRiau.com (GoNews Grup), jika dirinya sudah 6 bulan terjebak di bisnis haram ini dan sudah empat kali melayani tamu, dengan tarif berkisar Rp600 ribu sampai Rp700 ribu.

"Sudah 6 bulan, biasanya saya cari sendiri pakai aplikasi WeChat. Saya juga sudah ada pelanggan sendiri. Cuma, beberapa minggu belakangan Dia tawarkan tamu, tapi belum pernah ada yang jadi," imbuhnya.

Ts menuturkan, untuk menjajakan layanan seksual ini, Ia biasanya melayani tamu-tamu untuk menemani karaoke. Ia pun mngakui biasa menemani tamunya di karaoke Happy Puppy jalan Sudirman dan jalan Riau. "Biasanya mereka (tamu) ngajak karaoke dulu. Nanti, kalau minta 'lebih', baru diajak ke hotel," tukasnya.

Alasan Ts jadi penjaja cinta ini, untuk membantu perekonomian kedua orangtuanya. Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh serabutan, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga (IRT).

"Uangnya untuk beli isi rumah, bantu-bantu orangtua. Tapi, mereka tidak pernah tau. Kalau di rumah, biasa-biasa saja, tidak dinampakkan, jadi orangtua tidak curiga," tuturnya.

Ia pun berterus terang, tidak takut hamil atau pun dampak lainnya yang diakibatkan menjajakan cinta ini. Pasalnya, sebelum melayani tamunya, Ts mengaku jika Ia telah mempersiapkan atau menyediakan kondom.

"Kan saya sediakan kondom juga, kalau mereka (tamu) tidak mau. Saya juga menolak. Biasanya cuma ST (short time), sekali 'main' Rp700 ribu," timpanya.***