JAKARTA -- Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) mengungkapkan skandal pajak terbesar di dunia yang menyeret nama ratusan pejabat dan orang kaya.

Dikutip dari detikcom yang melansir BBC, Senin (4/10/2021), laporan hasil investigasi ICIJ yang disebut Pandora Papers itu mengungkapkan ratusan pejabat dan orang kaya dunia menyembunyikan asetnya untuk menghindari pajak.

''Mereka menggunakan rekening luar negeri hingga perwakilan luar negeri untuk membeli ratusan juta dolar properti di negara lain, dan untuk memperkaya keluarga mereka sendiri dengan mengorbankan warga negara mereka,'' ungkap penyidik dari ICIJ, Fergus Shiel dikutip dari BBC, Senin (4/10/2021).

Nama sejumlah pemimpin negara masuk dalam Pandora Papers yang menghebohkan itu. Ada Raja Yordania Abdullah II yang memiliki perusahaan di surga pajak untuk mengumpulkan properti senilai US$ 100 juta dari Malibu, California hingga Washington Amerika Serikat (AS) lalu London Inggris.

Kemudian, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev yang diduga terlibat transaksi properti senilai ratusan juta di Inggris. Dia sendiri telah lama dituduh korupsi di negerinya.

Lalu disebut pula bagaimana Perdana Menteri Ceko Andrej Babis membeli sebuah puri di selatan Prancis senilai US$ 22 juta. Meskipun lagi-lagi pejabat publik itu mengaku tak pernah melakukan hal ilegal atau salah.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga masuk dalam laporan di mana dia disebut diam-diam memiliki perusahaan dan perwalian dengan jumlah jutaan dolar.

Ada juga presiden Rusia Vladimir Putin. Meski tak disebutkan langsung dalam file itu, dia dihubungkan dengan aset rahasia di Monaco.

''Terutama rumah tepi laut yang diperoleh oleh seorang wanita Rusia yang diyakini memiliki anak dengan pemimpin Rusia itu,'' tulis AFP.

Mantan PM Inggris Tony Blair juga disebut. Dia menghindari membayar bea materai dari properti jutaan pound di London, ketika ia dan istri membeli perusahaan lepas pantai miliknya.

Selain para politisi, sejumlah pesohor bumi juga muncul dalam Pandora Papers yakni penyanyi Shakira, supermodel Jerman Claudia Schiffer, hingga legenda cricket India, Sachin Tendulkar.

Ada Nama Luhut dan AH

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga terseret dalam Pandora Papers, terkait perusahaan asal Panama yaitu Petrocapital S.A.

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik di Panama. Perusahaan itu didirikan pada 2006 oleh Edgardo E. Dia dan Fernando A. Gil.

Salah satu bidang usaha Petrocapital S.A adalah minyak dan gas bumi dengan memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000. Luhut, diakui Jodi pernah menjabat di perusahaan tersebut.

''Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010,'' ujar Jodi.

Selain Luhut, ada pejabat Indonesia berinisial AH. Pejabat tersebut masih detikcom coba untuk mintai konfirmasi.

Total Harta Disembunyikan

Ada sekitar 300 politisi dari 90 negara disinggung dalam dokumen tersebut menyembunyikan harta melalui perusahaan offshore. Jumlah totalnya tidak diketahui dengan pasti, perkiraannya sekitar US$ 5,6 triliun (Rp78.400 triliun) hingga US$ 32 triliun (Rp448.000 triliun) menurut ICIJ.

IMF pernah bilang kelakuan para offshore ini membuat pemerintah seluruh dunia kehilangan potensi pajak US$ 600 miliar (Rp8.400 triliun) tiap tahun.

''Kemampuan para orang kaya ini menyembunyikan uang telah merugikan kita semua, rakyat biasa. Ini mempengaruhi akses anak-anak kita untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang baik, kemampuan kita membeli rumah, dan lain-lain,'' kata pejabat IMF, Kumar.***