JAKARTA - Pandemi Corona/Covid-19 yang berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan, membuka peluang terjadinya banyak pernikahan dini. Pasalnya, para orang tua bisa memilih opsi menikahkan dini anaknya untuk mengurangi beban pembiayaan hidup.

Hal itu diungkap oleh Lembaga amal World Vision sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (15/5/2020). Ahli pernikahan anak di World Vision, Erica Hall, mengatakan, "ketika Anda berada dalam masa krisis seperti perang, bencana alam atau pandemi, tingkat pernikahan anak selalu meningkat,".

Jumlah gadis di dunia yang berpotensi menikah dini lantaran pandemi, tak sedikit. Ada sekitar 4 juta gadis disebut berpotensi mengalami hal ini.

"Jika kita tidak mulai berpikir bagaimana menghindari hal ini, maka akan terlambat selamanya. Kita tidak bisa menunggu pandemi ini selesai lebih dulu, baru memikirkannya," lanjutnya.

Sementara itu, di Indonesia, peningkatan jumlah orang miskin selama pandemi Corona/Covid-19, juga bukan rahasia.

Puskas (Pusat Kajian Strategis) BAZNAS dalam 'Proyeksi Kemiskinan Akibat Covid-19, Studi Kasus Daerah PSBB' memproyeksikan, terjadi penambahan 134.822 penduduk miskin baru pada kondisi ringan dan 866.713 orang pada kondisi berat di 20 wilayah PSBB (Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diberlakukan per 20 april 2020 lalu.***