PEKANBARU - Tim Satgas Udara Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau sudah mulai melakukan kegiatan waterbombing dan modifikasi udara di daerah Pulau Rupat, Bengkalis, Rabu (27/2/2019).

Satgas Udara Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin sudah dibekali sejumlah peralatan yang akan digunakan untuk operasi udara.

Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Ronny Moningka mengatakan, saat ini pihaknya sudah memiliki beberapa peralatan yang sudah berada di bawah kendali operasi (BKO) dari pusat di antaranya helikopter Puma milik TNI AU, Bell 412 milik TNI AD dan juga satu helikopter milik Kementerian LHK. Selain itu juga Satgas sudah mengoperasikan pesawat Cassa untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) sejak Selasa (27/2/2019).

''Kita sudah menerbangkan pesawat Cassa kemarin untuk melakukan TMC dengan cara menebar garam di daerah terbakar yang memiliki awan,'' sebut Ronny kepada GoRiau usai rapat Karhutla di Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (27/2/2019).

Ia mengatakan bahwa kegiatan operasional TMC dilakukan sampai kondisi cuaca di Riau sudah kembali hujan. Untuk itu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk melihat cuaca di Riau.

''Kita melakukan modifikasi cuaca sesuai dengan daerah yang berawan dengan melakukan penaburan garam,'' lanjutnya.

Pihaknya juga berencana menggunakan pesawat Hercules sesuai yang dikatakan Panglima TNI beberapa waktu lalu untuk melakukan waterbombing, namun demikian, langkah tersebut masih akan dikaji. Jika memungkinkan maka akan ada satu tambahan pesawat lagi untuk melakukan TMC di Riau.

Saat ini Posko Karhutla masih menunggu bantuan dua helikopter lagi untuk kegiatan waterbombing dengan kapasitas 5.000 liter yang mana saat ini Satgas baru memiliki satu heli waterbombing dari KLHK yang berkapasitas 1.000 liter.

''Kita masih menunggu administrasi pengiriman dua heli lagi. Kemungkinan dalam minggu ini akan tiba,'' tutup Ronny. ***