SURAKARTA - Nasir Tamara, penulis dan wartawan senior meraih suara terbanyak sebagai Ketua Persatuan Penulis Indonesia (Satupena) di Surakarta, Jumat malam (28/4) yang sebelumnya bersaing dengan kandidat lain, Imelda Akmal. Dalam rangkaian pemilihan pengurus yang sama, dua penulis Riau masing-masing ikut meraih suara terbanyak yakni Husnu Abadi sebagai Dewan Etik dan Fakhrunnas MA Jabbar sebagai salah satu dari tiga Tim Formatur.

Nasir Tamara setelah kemenangannya menyampaikan pidato kebudayaan di depan sekitar seratus peserta Kongres Satupena yang dipusatkan di hote Aston, Solo. Kongres pertama Satupena yang difasilitasi Bekraf ini diikuti seratus penlis dari berbagai genre kepenulisan dan penulis intas generasi yang bertekad untuk memajukan dunia kepenulisan dan menyejahterakan para penulis.

Nasir Tamara dalam pidatonya menyatakan wujudnya organisasi Satupena merupakan titik awal kebangkitan dunia kepenulisan di Indonesia yang selama ini cenderung dibiarkan berkembang secara alami. “Para penulis Indonesia selain harus mamu meningkatkan kesejahteraannya juga harus dapat mempromosikan nama besar Indonesia lewat tuisan ke mancanegara. Oleh sebab itu, diperlukan dukungan dan kebersamaan semua penulis melalui organisasi Satupena ini,” ujar doctor lulusan Universty of Paris (Sorbonne University) yang kini menjadi direktur sebuah industri tekstil di Solo.

Dalam proses pemlihan ketua Satupena secara serempak juga dipilih para penulis yang mendapat dukungan suara terbayak untuk posisi Dewan Etik dan Tim Formatur. Untuk Dewan Etik berhasil meraih suara terbanyak Husnu Abadi dari Riau mewakili Indonesia Barat, Isnaeni (Indonesia Tengah) dan Frank Sagrim (Indonesia Timur), Eka Budianta (mewakili unsur penulis senior), Muthia Fadillah (penulis angkatan muda) serta tiga orang Tim Formatur masing-masing Fakhrunnas MA Jabbar (Riau), Hikmat Dermawan (Bekraf) dan Mardiyah Ch. (Bekraf).

Seperti diberitakan, lima penulis buku Riau diundang dalam Kongres Satupena yakni Fakhrunnas MA Jabbar (sastra, komunikasi), Dheni Kurnia (sastra, pers), Dr. Husnu (sastra, hukum tata negara), Prof. Hasan Basri Jumin (pertanian, bioteknologi) dan Prof. Syafrinaldi (hukum, hak kekayaan intelektual).

Kongres Satupena yang berlangsung 26-29 April dibuka secara resmi oleh Ketua Bekraf, Triawan Munaf. Selama Kongres dibahas program kerja organisasi, AD/ ART dan pemilihan pengurus organisasi. ***