SIAK - Kapal besi yang terletak tepat di samping sebelah kiri Istana Siak atau Asserayah Al Hasyimiah atau disebut Istana Matahari Timur (vande morte) juga mencuri perhatian pengunjung.

Wisatawan juga banyak bertanya kenapa ada kapal besi di samping Istana, apakah itu betul kapal Sultan Syarif Kasim dan kerabat kerajaan atau hanya pajangan yang sengaja dibuat.

Kepala Dinas Pariwisata Siak, Fauzi menyebutkan kapal besi itu disebut dengan Kapal Api Kato dan asli milik Sultan Siak. Kapal Kato selalu digunakan Sultan Siak saat berkunjung ke daerah-daerah kekuasaannya.

Kapal ini berukuran panjang 12 meter dengan berat 15 ton. Saat ini kapal tersebut dipajangkan di halaman samping Istana yang merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang.

Jika diperhatikan betul-betul bentuk kapal koto ini hampir sama dengan bentuk tugboat penarik kayu yang selalu melintas di Sungai Siak. Bentuk kapal yang digerakkan dengan mesin uap ini memang sangat unik.

Monumen Kapal Kato ini terletak di pinggir Sungai Siak yang merupakan sosok monumen bersejarah yang dapat dikenang untuk generasi mendatang.

Mulanya kapal ini diletakkan di samping Pentas Siak Bermadah dan lalu kemudian saat ini dipindahkan ke Kompleks Istana Siak sejak tahun 2009.

Pemindahan ini melalui ijin Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar yang berada di Batusangkar - Sumatera Barat, karena wilayah Riau masih berada dalam kelolaan BP3 Batusangkar.

Setelah dipindahkan ke tempat yang baru, Kapal Kato ini lebih terawat dan indah. Didampingi dengan 2 buah pohon manggis yang rimbun semakin menambah suasana indah dan tenteram.

"Jadi awalnya kapal yang biasa dipakai Sultan Siak untuk mengunjungi daerah kekuasaannya letaknya di tepian Sungai Siak. Lalu dengan proses yang panjang, maka berhasil dipindahkan ke komplek Istana," sebut Fauzi.